Kembangkan Talenta dan Tekonologi Digital, MITRA 5.0 Tingkatkan Kemampuan Para Pengajar

Maharani Kusuma Daruwati - Rabu, 20 Juli 2022
Program MITRA 5.0 berhasil melatih 60 pengajar dari 35 universitas dari seluruh Indonesia
Program MITRA 5.0 berhasil melatih 60 pengajar dari 35 universitas dari seluruh Indonesia Dok. Traveloka

Parapuan.co - Setiap orang perlu untuk meningkatkan kemampuannya.

Hal ini bisa dilakukan sebagai peningkatan skill di berbagai bidang.

Terlebih di era yang serba digital ini, kita tak boleh ketinggalan zaman dan menjadi gagap teknologi.

Untuk itu, tak ada salahnya mengikuti berbagai pelatihan atau program pengembangan diri terkait kemajuan teknologi.

Monash University, Indonesia bersama dengan Traveloka, melalui Traveloka Academy, secara resmi menyelesaikan fase pertama program pengembangan kapasitas digital MITRA 5.0 pada Jumat, 8 Juli 2022.

Program MITRA 5.0 diselenggarakan selama empat minggu yang dimulai dari 17 Juni 2022 dengan diikuti oleh lebih dari 60 akademisi dari berbagai universitas di Indonesia, seperti Universitas Indonesia, IPB University, Universitas Diponegoro, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Universitas Bina Nusantara, dan lainnya.

Selama program, para akademisi mempelajari proses pengembangan produk dari perspektif ilmu data, teknik, desain produk digital, dan manajemen produk.

Program MITRA 5.0 dikembangkan berdasarkan kebutuhan talenta digital di Indonesia, di mana di level nasional, tercatat setidaknya 50% dari tenaga kerja kita baru memiliki
keterampilan digital tingkat dasar dan menengah.

Sedangkan mereka dengan keterampilan digital tingkat lanjutan merepresentasikan kurang dari 1% dari angkatan
kerja kita.

Baca Juga: Catat! Ini Fitur Pelatihan Online Gratis di Google untuk Para Pengajar

Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., IPU, Asean Eng., Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, menyampaikan apresiasinya terhadap kedua belah pihak yang telah menyelenggarakan program MITRA 5.0.

“Terima kasih pada Monash University, Indonesia dan Traveloka yang telah membuat program MITRA 5.0. Saya menyampaikan selamat dan apresiasi atas pelaksanaan dan partisipasi di dalam program MITRA 5.0 yang diselenggarakan bersama-sama antara Monash University Indonesia dengan Traveloka untuk memberikan tambahan kompetensi berbagai hal terkait teknologi informasi terkini. Semoga melalui program MITRA 5.0 ini kita dapat meningkatkan kapasitas para dosen dan perguruan tinggi di dalam mengembangkan perkuliahan dengan memanfaatkan berbagai pengalaman industri. Melalui kolaborasi pentahelix antara perguruan tinggi,
industri, pemerintah, masyarakat dan media, kita harapkan akan terjadi upstreaming dan downstreaming dari riset dan pengembangan di perguruan tinggi serta pembelajaran
yang terjadi di perguruan tinggi,” ungkapnya, seperti dikutip dari rilis yang diterima PARAPUAN.

Professor Andrew MacIntyre, President, Monash University, Indonesia mengatakan, “Misi atau tujuan Monash University, Indonesia adalah mendorong berbagai inisiatif berkelanjutan untuk kesuksesan Indonesia. Melalui program Mitra 5.0, kami dengan Traveloka, memiliki misi untuk meningkatkan kapasitas akademisi yang berada di seluruh Indonesia. Mewakili Monash University, Indonesia saya berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat. Saya berharap program ini dapat menginspirasi dan membekali para akademisi dalam menghasilkan talenta digital yang unggul dan berkompetensi untuk memenuhi kebutuhan industri terutama industri teknologi untuk kemajuan Indonesia."

MITRA 5.0 adalah sebuah program untuk pengembangan sumber daya manusia dan inovasi di bidang teknologi yang bertujuan untuk membekali akademisi di Indonesia dengan studi kasus dari industri teknologi. Selain itu, program yang memiliki misi untuk membantu mencapai target sembilan juta talenta digital pada 2030 dari pemerintah, juga memberikan pengetahuan kelas dunia pada akademisi tersebut agar dunia pendidikan tetap relevan terhadap perkembangan teknologi.

Program ini menjadi sangat bermanfaat bagi akademisi Indonesia khususnya yang ingin berperan aktif dan berkontribusi menjembatani kesenjangan antara kebutuhan industri teknologi dengan lulusan dari pendidikan tinggi.

Potensi valuasi ekonomi digital di Indonesia diproyeksikan mencapai Rp 4.531 triliun atau setara dengan US$ 315,5 miliar pada tahun 2030.

Melihat pertumbuhan industri teknologi di Indonesia dalam satu dekade terakhir, inovasi dalam pengembangan produk digital telah meningkat dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi digital, sehingga mampu menempatkan Indonesia pada peta pasar teknologi global.

Tentu saja peluang tersebut harus didukung oleh talenta digital yang unggul, dan Indonesia sedang membutuhkan lebih banyak talenta digital, terutama untuk memenuhi
misi pemerintah Indonesia dalam mencapai 9 juta talenta digital pada tahun 2030.

Baca Juga: Gojek dan KemenPPPA Kolaborasi Dukung Perempuan Wirausaha yang Berdaya

Ellen Tuwaidan, Chief People Officer, Traveloka, mengapresiasi bentuk kolaborasi Traveloka dengan Monash University, Indonesia melalui fase pertama, MITRA 5.0.

 “Melalui MITRA 5.0, Monash University, Indonesia dan Traveloka Academy bekerja bahu-membahu untuk mendukung pemerintah Indonesia dengan bersama-sama mengembangkan program peningkatan kapasitas untuk membekali para akademisi dalam menghasilkan talenta digital yang unggul dan berkompetensi sesuai kebutuhan industri teknologi,” jelas Ellen.

Lebih lanjut, Ellen menyampaikan ucapan selamat dan harapannya terhadap MITRA 5.0, “Saya ucapkan selamat kepada para partisipan, semoga semua ilmu dan best practice yang dipelajari dapat disampaikan kepada civitas akademika-nya.”

Selama empat minggu, para partisipan yang terdiri dari tenaga pengajar dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dalam bidang Teknik / Ilmu Komputer / Teknologi Informasi
(termasuk Data Science); Bisnis dan Ekonomi / Ilmu Sosial dan Desain telah memperoleh beberapa hasil program yang diharapkan dapat menjembatani kesenjangan antara industri teknologi dan dunia pendidikan, yang meliputi:

1. Telah mendapatkan gambaran bagaimana perusahaan teknologi di Indonesia seperti Traveloka bekerja dalam mengembangkan platform digital.

2. Telah dihadapkan pada pendekatan kerja kolaboratif di antara peran multi-disiplinnya dalam mengatasi berbagai ruang masalah.

3. Telah mempraktikkan pendekatan pemikiran dan desain yang lebih tangkas dan fleksibel untuk digunakan sepanjang proses pengembangan produk digital.

4. Telah mengadvokasi dalam pembentukan kurikulum, silabus, dan literasi Universitas yang menjembatani persiapan akademik dengan kebutuhan industri
teknologi.

5. Telah membina komunitas praktisi untuk terus saling mengadvokasi dan mendukung satu sama lain dalam berkontribusi pada misi mempersiapkan 9 juta
talenta digital.

Lebih lanjut, beberapa peserta MITRA 5.0 turut membagikan testimoni pasca berakhirnya program kolaborasi ini.

Ova Chandra Dewi, Ketua Program Studi Perencanaan
Wilayah dan Tata Kota, Fakultas Teknik Universitas Indonesia membagikan “Bagusnya program MITRA 5.0 ini selain peserta yang sangat beragam, program ini juga dilaksanakan secara dalam dan luar jaringan, sehingga membantu teman-teman peserta yang berada di luar Jawa. Selain itu, program ini sangat bersifat interdisipliner, sehingga membantu saya untuk saling belajar dari program ini, maupun dari para peserta asal
universitas lain.”

“Harapan saya, ada kolaborasi lanjutan dari Monash University, Indonesia, Traveloka dan Universitas Hasanuddin agar dapat memenuhi target talenta digital yang ingin dicapai
Indonesia pada tahun 2030. Saya juga berharap agar komunitas peserta MITRA 5.0 dapat berkembang lagi kedepannya, sehingga dapat memberikan ilmu untuk para mahasiswa,” tutup Muhammad Junaid, Dosen Universitas Hasanuddin Makassar.

Baca Juga: Tingkatkan Literasi di Indonesia, McD Classroom Beri Beasiswa Pelatihan untuk Guru SD se-Indonesia

(*)