Secara bergantian, ayah dan ibu Via Vallen menyiramkan air yang berasal dari 7 sumber tersebut kepada sang anak.
Air siraman tersebut disiramkan kedua orang tua Via Vallen secara bergantian dari bahu kanan ke bahu kiri, kemudian turun ke paha dan pergelangan kaki.
Via Vallen sendiri tampak menengadah, sebagai simbol siap untuk menerima doa restu dari kedua orang tua.
Setelah prosesi siraman, dilanjutkan dengan prosesi Bopongan, yaitu menggendong sang calon mempelai perempuan.
Tahap tersebut memiliki arti kasih sayang kedua orang tua Via Vallen yang akan terus mengalir, meskipun sang anak sudah dewasa dan siap membangun keluarga baru.
Mengenakan Kebaya Lilac
Kawan Puan, seusai siraman dan bopongan, Via Vallen sudah berganti kostum dan kini mengenakan kebaya cantik.
Kebaya tersebut berwarna lilac, senada dengan seragam kedua orang tuanya.
Baca Juga: Via Vallen Ungkap Alasan Terima Lamaran Chevra Yolandi, Suka Pria yang Hormati Ibu
Selain itu, Via Vallen juga tampil anggun dengan sanggul tradisional bertabur bunga melati.
Kali ini, Via Vallen dan kedua orang tua menjalani prosesi potong tumpeng atau Pagas Tumpeng Kamulyan.
Di mana kedua orang tua Via memotong tumpeng dan mengambil sejumlah lauk pauk.
Kemudian, potongan tumpeng dan lauk pauk tersebut, disuapkan pada calon mempelai perempuan.
Proses menyuapi Via tersebut disebut sebagai Dulang Pungkasan, yang menjadi simbol orang tua sudah memenuhi kewajiban terakhirnya dalam menghidupi sang anak.
Kawan Puan, itulah ulasan singkat tentang penampilan Via Vallen dari prosesi siraman hingga prosesi suapan terakhir dari kedua orang tua.
Wah, jadi makin enggak sabar ya menanti look Via Vallen di tahapan menuju pernikahan yang selanjutnya! (*)
Baca Juga: Adinda Azani Menikah, Menawan dalam Balutan Denim dan Sneakers saat Resepsi
