BERITA TERPOPULER TRENDING TOPIC: Sapi Kurban Jokowi hingga Dugaan Pelecehan di Sekolah SPI

Linda Fitria - Selasa, 12 Juli 2022
Wisanggeni, sapi kurban Irfan Hakim di Iduladha 2022 bersama piala juara lomba kontes sapi.
Wisanggeni, sapi kurban Irfan Hakim di Iduladha 2022 bersama piala juara lomba kontes sapi. Instagram @irfanhakim75

Satu ekor sapi kurban Irfan Hakim itu mencuri perhatian sejak kedatangannya ke rumah sang YouTuber.

Hal yang bikin sapi kurban Irfan Hakim mencuri perhatian netizen adalah penampilannya yang besar dan terlihat memiliki otot-otot menonjol.

Sapi kurban Irfan Hakim itu datang di hari sebelum perayaan Iduladha 2022 yang jatuh pada hari Minggu, (10/7/2022).

Sapi tersebut didatangkan langsung oleh sang pemilik ke rumah Irfan Hakim.

Sapi yang bobotnya diperkirakan lebih dari 1,3 ton itu diantar dengan menggunakan sebuah truk bak terbuka.

Irfan Hakim dan tim mengawal pengantaran sapi hewan kurban yang diberi nama Wisanggeni itu.

Baca selengkapnya

3. Kronologi Kasus Dugaan Pelecehan Seksual di Sekolah SPI, Terdakwa Kini Masih Bebas

Hingga kini kasus dugaan pelecehan seksual di Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI), Kota Batu, Malang, Jawa Timur masih terus bergulir.

Baca Juga: Terkuak Modus Anak Kiai di Jombang Diduga Lakukan Pelecehan Seksual pada Santriwati

Bahkan belakangan kasus ini terus mendapatkan perhatian masyarakat.

Bagaimana tidak, JE atau selaku terdakwa kasus tersebut hingga kini masih menghirup udara bebas.

Awalnya, dugaan kasus kekerasan seksual yang dilakukan JE terhadap siswi-siswinya di SPI diketahui publik usai Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) melaporkannya ke Polda Jatim pada akhir Mei 2021.

Arist Merdeka Sirait selaku Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) menyebut jika laporan dilayangkan setelah para korban melaporkan tindakan keji yang mereka alami.

Tak hanya itu, Arist juga menduga jika JE sudah melakukan pelecehan pada para siswi SPI sejak 2009 silam.

Kendati demikian, para korban pelecehan seksual ini baru berani melapor pada Komnas Perlindungan Anak pada 2021.

Tak hanya kekerasan fisik dan emosional, JE juga mempekerjakan para siswi untuk keuntungan pribadinya.

"Mereka di SPI untuk sekolah, tapi ternyata mereka dipekerjakan melebihi jam kerja dan menghasilkan uang yang banyak, tetapi mereka tidak mendapatkan imbalan yang layak," kata Arist seperti dikutip dari Kompas.tv.

Baca selengkapnya

Baca Juga: Ini Cara Agar Kamu Terhindar dari Pelecehan Seksual di Tempat Umum

(*)

Penulis:
Editor: Linda Fitria