Denise Eks SECRET NUMBER Alami Skoliosis, Kenali Gejala dan Penyebabnya pada Orang Dewasa

Maharani Kusuma Daruwati - Rabu, 29 Juni 2022
Denise eks SECRET NUMBER derita skoliosis
Denise eks SECRET NUMBER derita skoliosis TikTok/gwtbutterflytatts

Penyebab Skoliosis Dewasa

Penyebab skoliosis pada orang dewasa bervariasi tergantung pada jenis skoliosisnya.

Bentuk skoliosis dewasa yang paling umum adalah degeneratif (lekuk tulang belakang seiring bertambahnya usia).

Skoliosis dewasa mungkin merupakan kasus skoliosis pediatrik yang belum ditemukan hingga dewasa.

Dalam beberapa kasus, skoliosis remaja dapat mengembangkan gejala seiring bertambahnya usia dan memerlukan perawatan.

Skoliosis idiopatik (berasal dari penyebab yang tidak diketahui) biasanya ditemukan selama pertumbuhan pada masa kanak-kanak atau remaja.

Ketika dimulai atau ditemukan setelah pubertas, disebut skoliosis idiopatik dewasa karena kurva ditemukan setelah pertumbuhan tulang lengkap.

Gejala Skoliosis Dewasa

Sebagian besar kasus skoliosis dewasa tidak menimbulkan gejala, meskipun rasa sakit dapat berkembang.

Sakit punggung terjadi karena berbagai alasan termasuk radang sendi, ketidakmampuan untuk berdiri tegak, dan/atau karena kelemahan otot inti dan hilangnya pengkondisian.

Nyeri kaki, mati rasa atau kelemahan dapat berkembang jika ada tekanan pada saraf di tulang belakang lumbar.

Dalam beberapa kasus, perubahan dalam tubuh mungkin termasuk:

  • Kehilangan tinggi badan
  • Penjajaran panggul dan pinggul yang tidak merata

Mengutip dari NHS, pada umumnya tanda-tanda skoliosis meliputi:

  • tulang belakang yang terlihat melengkung
  • condong ke 1 sisi
  • bahu tidak rata
  • 1 bahu atau pinggul mencuat
  • tulang rusuk mencuat di 1 sisi
  • pakaian tidak pas

Beberapa orang dengan skoliosis mungkin juga mengalami sakit punggung. Ini biasanya lebih sering terjadi pada orang dewasa dengan kondisi tersebut.

Baca Juga: 3 Gerakan Olahraga untuk Perempuan yang Aman Bagi Penderita Skoliosis

(*)

Sumber: Cleveland Clinic,NHS
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati

Pemberian Vaksinasi PCV Jadi Langkah Penting Pencegahan Penyakit Pneumonia