Masih Ringkih, Begini Cara Menggendong Bayi yang Tepat Sesuai Usia

Arintha Widya - Senin, 27 Juni 2022
Cara menggendong bayi baru lahir.
Cara menggendong bayi baru lahir. Freepik

Parapuan.co - Tren menggendong M Shape kini sudah banyak diketahui ibu baru, tetapi tidak demikian dengan orang tua dari generasi sebelumnya.

Ketika ada ibu yang menggendong anaknya dengan gendongan M Shape, tak jarang para orang tua melarang.

M Shape adalah cara menggendong di mana bokong dan kaki bayi membentuk huruf M, dan posisi lutut bayi lebih tinggi dari panggul.

Kebanyakan orang tua menganggap bayi baru bisa dipekeh (digendong dengan kaki mengangkang) di usia tertentu.

Padahal, M Shape diklaim sudah dapat diterapkan sejak bayi berumur sebulan, bahkan segera setelah lahir.

Nah, sebetulnya bagaimana cara menggendong bayi yang benar sesuai dengan usianya, sih?

Bagi Kawan Puan yang baru jadi ibu, ketahui dulu cara menggendong bayi sesuai usianya seperti dikutip dari Nakita via Kompas.com berikut ini, yuk!

1. Menggendong bayi usia 0-3 bulan

Pertama, bungkukkan badanmu ke arah bayi yang sedang telentang, lalu selipkan satu tangan ke bagian leher untuk menyangga kepala.

Baca Juga: Mengenal Kangaroo Care, Cara Gendong Bayi dengan Kontak Kulit ke Kulit

Kemudian, letakkan tangan yang lain di bagian belakang tubuh bayi untuk menopang punggung dan bokongnya.

Setelah itu, letakkan bagian kepala, leher, dan punggung bayi di lipatan siku tangan kiri/kanan (biasanya kiri agar kepala bayi dekat dengan jantung ibu).

Posisikan bayi berada dekat dengan dada supaya ia merasa nyaman.

Di usia 0-3 bulan, bayi bisa digendong dalam posisi tegak dengan kepala bayi di atas bahu menghadap ke belakang.

Caranya ialah menyandarkan dada bayi ke dada kamu, lalu topang lehernya dengan satu tangan dan tangan lainnya menopang punggung dan bokong.

Memasuki usia ke-2 bulan, bayi sudah boleh diposisikan setengah duduk dengan posisi kepala bersandar di dadamu.

Kamu dapat menyangga bokongnya dengan satu tangan, sementara tangan lainnya menopang dada.

2. Menggendong bayi usia 3-6 bulan

Memasuki usia 3 bulan ke atas, biasanya bayi lebih senang digendong pada posisi duduk menghadap ke depan.

Baca Juga: Tetap Sopan, Begini Cara Menolak Orang Asing yang Akan Menggendong Anak Kita

Pasalnya, pada usia ini bayi sudah mampu duduk di pangkuan dan tidak betah dibaringkan.

Kemudian ketika memasuki bulan ke-4, posisi bayi sudah lebih luwes, bisa digendong menghadap ke depan, belakang, atau berhadapan.

Untuk bayi berusia 5 bulan, sebaiknya gunakan kain gendongan karena tubuhnya semakin berat.

Posisi menggendongnya bisa didudukkan di pinggang, atau di depan perut dengan posisi berhadapan dan ditopang salah satu lengan.

Menggendong dengan cara ini bisa memudahkan orang tua agar tetap bisa melakukan aktivitas.

3. Menggendong bayi usia 6 bulan ke atas

Di usia 6 bulan ke atas, bayi sudah tidak lagi ringkih karena tulang dan ototnya sudah semakin kuat.

Bayi pun sudah bisa digendong dengan banyak posisi, salah satunya didudukkan di depan dada, baik menghadap depan maupun belakang.

Ketika berusia 8 bulan, bayi dianjurkan untuk tidak terlalu sering digendong seperti sebelumnya.

Hal ini karena bayi sudah mulai senang mengeksplorasi sekitarnya, bahkan sudah mulai belajar merangkak, berdiri, hingga berjalan. 

Kawan Puan, itulah beberapa cara menggendong bayi sesuai tahapan usianya.

Pastikan posisi menggendong aman meskipun kamu menerapkan gendongan M Shape, ya! (*)

Baca Juga: 3 Kebiasaan Kurang Tepat saat Berusaha Menidurkan Bayi, Salah Satunya adalah Menggendong

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Arintya