3 Fakta Menarik soal Greysia Polii Gantung Raket, Ada Rencana Usai Pensiun dari Bulu Tangkis

Alessandra Langit - Senin, 13 Juni 2022
Fakta Greysia Polii gantung raket dari dunia bulu tangkis Indonesia
Fakta Greysia Polii gantung raket dari dunia bulu tangkis Indonesia Instagram @greyspolii

Parapuan.co - Legenda bulu tangkis Greysia Polii kini telah resmi gantung raket.

Greysia Polii secara resmi mengumumkan pensiunnya dari dunia bulu tangkis di Senayan, Jakarta, pada Minggu (12/6/2022 lalu.

Sepanjang kariernya, Greysia Polii telah mempersembahkan prestasi yang luar biasa dan mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional.

Tak heran, masyarakat Indonesia banyak yang mengaku akan kangen performa Greysia Polii di lapangan bulu tangkis.

Hari pensiun Greysia Polii merupakan momen bersejarah bagi dunia bulu tangkis Indonesia.

Pasalnya, kini nama Greysia Polii akan terus dikenang sebagai salah satu atlet perempuan yang berdedikasi.

Kawan Puan, berikut rangkuman fakta Greysia Polii gantung raket yang PARAPUAN kumpulkan sebagai bentuk apresiasi terhadap sang legenda bulu tangkis.

1. Gantung raket di usia 34

Mengurip Kompas.com, Greysia Polii resmi gantung raket pada usia menginjak 34 tahun.

Baca Juga: Resmi Gantung Raket, Greysia Polii: Darah Saya adalah Bulu Tangkis

Diketahui, Greysia Polii telah menghabiskan 30 tahun hidupnya untuk bulu tangkis, maka 34 tahun tersebut adalah umur yang cukup untuk pensiun.

"Perjalanan panjang, dibutuhkan 30 tahun mencapai semua semua yang dicita-citakan dari kecil," cerita Greysia Polii saat Greysia Polii Testimonial Day hari Minggu lalu.

Jika dibandingkan dengan atlet bulu tangkis perempuan lain, usia pensiun Greysia Polii cukup wajar.

Pebulu tangkis Liliyana Natsir memutuskan untuk pensiun kala usianya menginjak 33 tahun.

Sedangkan pebulu tangkis legendaris Susi Susanti pensiun di usia 27 tahun.

2. Pertandingan terakhir

Medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 adalah prestasi dan pertandingan terakhir bagi Greysia Polii.

Kemenangan di Olimpiade Tokyo tersebut melengkapi prestasi Greysia Polii di dunia bulu tangkis internasional.

Pada saat itu, Greysia Polii meraih emas untuk nomor ganda putri bersama dengan Apriyani Rahayu.

Baca Juga: Hadiri Greysia Polii Testimonial Day, Apriyani Rahayu Tak Kuat Tahan Tangis

Olimpiade London 2012 menjadi kompetisi terbesar pertama yang diikuti oleh Greysia Polii bersama dengan pasangan ganda putrinya Meliana Jauhari.

Jatuh bangun Greysia telah rasakan saat bertanding di ajang Olimpade, hingga pada Olimpiade Tokyo 2020 perjuangan Greysia berbuah medali emas untuk Indonesia.

3. Rencana setelah pensiun

Pada Testimonial Day yang digelar pada Minggu (12/6/2022), Greysia Polii juga mengutarakan rencananya setelah pensiun.

Greysia Polii ingin fokus kepada keluarga, beristirahat, dan bersiap untuk melanjutkan usahanya di bidang fashion yang telah dikembangkan sejak lama.

Menikah dengan pengusaha perhiasan Felix Djimin membuat Greysia percaya bahwa kini keluarga adalah prioritas utamanya.

Greysia juga ingin pulang ke kampung halamannya, ke rumah tempat ia dibesarkan setelah lama meninggalkannya untuk berkarier sebagai atlet besar.

"Sekarang saya sudah menikah, pastinya ada kepentingan keluarga yang harus saya jalani," kata Greysia, dikutip dari Kompas.com.

"Saya juga sudah lama tidak pulang ke rumah, tidak tinggal bareng keluarga. Jadi, hal-hal itu yang membuat saya kangen," lanjutnya.

Greysia juga akan fokus mengemban tugas sebagai Ketua Komisi Atlet Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) untuk periode 2022-2025.

Menurut Greysia, tugasnya di BWF tersebut merupakan bentuk kepedulian dirinya terhadap bulu tangkis.

"Komisi Atlet ini adalah bentuk dari kepedulian saya terhadap bulu tangkis, khususnya bulu tangkis dunia," ucap Greysia Polii.

Kawan Puan, itu dia sederet fakta terkait pensiunnya Greysia Polii dari dunia bulu tangkis Indonesia.

Walaupun pukulan raket Greysia kini tak terlihat lagi di lapangan, tetapi jejak prestasinya akan hidup abadi di hati rakyat Indonesia. 

Baca Juga: Umumkan Pensiun, Greysia Polii Gantung Raket dengan Penuh Rasa Syukur

(*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Arintya