Hidden Gem Borobudur Ada 3 Zona, Kamadhatu Hingga Arupadhatu, Simak Penjelasannya

Anna Maria Anggita - Selasa, 7 Juni 2022
Hidden gem Candi Borobudur
Hidden gem Candi Borobudur ToppyBaker

Parapuan.co - Belakangan, hidden gem Candi Borobudur tengah menjadi perbincangan hangat karena harga tiketnya yang naik menjadi Rp750.000 untuk wisatawan lokal dan 100 dolar AS untuk wisatawan asing.

Namun jangan salah kaprah, pasalnya Rp750.000 bukanlah tiket masuknya, biaya tersebut dikenakan untuk naik ke bagian candinya.

Kenaikan harga tiket yang fantastis ini digunakan demi membatasi jumlah pengunjung yang naik ke candi demi menjaga kelestarian cagar budaya.

Bagi yang belum tahu, tempat ibadah umat Buddha ini memiliki tiga zona yang memiliki kisahnya masing-masing.

Dilansir dari laman resmi Borobudur Park, ini tiga zona di hidden gem Candi Borobudur, apa saja?

1. Kamadhatu

Pertama, ada zona Kamadhatu yang terdiri dari 160 relief yang menjelaskan Karmawibhangga Sutra, yaitu hukum sebab akibat.

Relief tersebut menggambarkan mengenai sifat dan nafsu manusia, seperti merampok, membunuh, memperkosa, penyiksaan, dan fitnah.

Jika para pengunjung ingin melihat 160 relief tersebut maka bisa datang di Museum Candi Borobudur yang terdapat di rekomendasi tempat wisata ini.

Baca Juga: Harga Tiket Turis Lokal Tembus Rp750 Ribu, Ini 6 Tips Wisata Ke Candi Borobudur

 

 2. Rupadhatu

Zona berikutnya di hidden gem Candi Borobudur ini yaitu Rupadhatu.

Rapadhatu terdiri dari galeri ukiran relief batu dan patung buddha.

Diketahui secara keseluruhan terdapat 328 patung Buddha yang juga memiliki hiasan relief pada ukirannya.

Berdasarkan manuskrip Sansekerta, pada bagian ini terdapat 1300 relief yang berupa Gandhawyuha, Lalitawistara, Jataka dan Awadana.

Relief di rekomendasi tempat wisata ini secara keseluruhannya membentang sejauh 2,5 km dengan 1212 panel.

Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. iStockphotos

3. Arupadhatu

Baca Juga: 5 Destinasi Super Prioritas di Indonesia, Bisa Jadi Wishlist Liburan!

Berikutnya, ada zona yang dinamakan dengan Arupadhatu yang berarti alam tertinggi, rumah Tuhan.

Pada bagian Arupadhatu ini memiliki tiga serambi berbentuk lingkaran mengarah ke kubah di bagian pusat atau stupa yang menggambarkan kebangkitan dari dunia.

Di mana pada bagian ini berbeda dari zona lainnya karena tidak ada ornamen maupun hiasan.

Kondisi tersebut menggambarkan kemurnian tertinggi.

Serambi pada bagian ini diketahui terdiri dari stupa berbentuk lingkaran yang berlubang, lonceng terbalik, berisi patung Buddha yang mengarah ke bagian luar candi.

Jika ditotal secara keseluruhan terdapat 72 stupa, yang mana stupa terbesar berada di tengah, tidak setinggi versi aslinya yang memiliki tinggi 42m di atas tanah dengan diameter 9,9m.

Sebagian orang mungkin merasa kebingungan, hal ini dikarenakan stupa pusat kosong dan berbeda dengan stupa yang mengelilingnya.

Akibatnya kondisi ini  menimbulkan perdebatan bahwa sebenarnya terdapat isi, akan tetapi juga ada yang berpendapat bahwa stupa tersebut memang kosong.

Terlepas dari perdebatan yang ada, hendaknya masyarakat melestarikan keindahan Candi Borobudur ini dengan tidak melakukan vandalisme.

Vandalisme sendiri merupakan suatu kegiatan merusak dan menghancurkan suatu hasil karya seni, salah satu contohnya yakni mencorat-coret.

Jadi yuk jaga kelestarian tempat wisata di Indonesia, termasuk hidden gem Candi Borobudur ini.

Baca Juga: Jelajahi 5 Destinasi Super Prioritas, Ini Tips dan Rekomendasi Pejalanan Serunya

(*)

3 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak di Agam, Sumatra Barat