Cegah Stres, Ketahui 5 Cara Menjaga Work Life Balance di Lingkungan Kerja Hybrid

Ardela Nabila - Jumat, 27 Mei 2022
Cara menjaga work-life balance di lingkungan kerja hybrid.
Cara menjaga work-life balance di lingkungan kerja hybrid. Marta Shershen

Parapuan.co - Jika pada awal pandemi hybrid working dinilai dapat membantu meningkatkan work-life balance, ternyata saat ini banyak karyawan yang merasa sebaliknya.

Tidak adanya batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi ini membuat banyak karyawan justru merasa kewalahan.

Hal ini tentunya tak hanya berdampak pada work life balance, namun juga produktivitas sehari-hari saat bekerja serta memicu terjadinya stres.

Untuk itu, karyawan perlu melakukan sejumlah hal guna menjaga work-life balance di lingkungan kerja hybrid.

Berikut ini beberapa hal yang bisa karyawan terapkan untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

1. Tentukan skala prioritas

Dikutip dari Timely, memiliki kemampuan untuk menentukan skala prioritas merupakan salah satu langkah terpenting yang harus diambil untuk menjaga work-life balance.

Faktanya, seberapa keras atau lama pun kamu bekerja, kamu tidak akan bisa menyelesaikan semua pekerjaan yang ada dalam satu hari.

Maka dari itu, agar seluruh workload dapat terselesaikan dengan baik dan menghindari burnout, penting bagi kamu untuk menyelesaikan setiap pekerjaan berdasarkan skala prioritasnya.

Baca Juga: Konsep Kerja Hybrid Sebabkan Karyawan Kelelahan, Ternyata Ini Alasannya

2. Hindari mengadakan terlalu banyak rapat

Apabila Kawan Puan merupakan pemimpin di tempat kerja, kamu bisa mencoba menghindari terlalu banyak mengadakan rapat.

Selain menentukan apakah setiap rapat memang penting untuk diadakan, kamu juga harus mempertimbangkan siapa saja yang memang perlu untuk hadir pada rapat tersebut.

Kawan Puan juga perlu untuk menghindari menjadwalkan rapat secara berurutan untuk mencegah karyawan merasa stres.

3. Tentukan waktu untuk fokus

Selain menentukan skala prioritas, penting bagi setiap karyawan yang di lingkungan hybrid working untuk menentukan waktu fokus agar bisa menyelesaikan setiap pekerjaannya.

Dalam hal waktu fokus ini, karyawan bisa fokus menyelesaikan pekerjaannya, tanpa harus membalas pesan atau email dari rekan kerjanya.

Jika kamu merupakan pemimpin, cobalah tentukan “waktu fokus” untuk para karyawan agar dapat menyelesaikan pekerjaannya tanpa diganggu.

4. Jangan lupa untuk beristirahat

Baca Juga: 5 Hal yang Perlu Dilakukan Pemimpin untuk Cegah Karyawan Stres Akibat Hybrid Working

Terutama ketika kamu sedang bekerja dari rumah, beristirahat merupakan hal penting yang tak boleh Kawan Puan lewatkan.

Bahkan, melansir BetterUp, istirahat singkat selama 30 detik dapat meningkatkan konsentrasi, mengurangi stres, dan membuat pekerjaan terasa lebih menyenangkan.

Seorang dosen senior di MIT, Robert Pozen, menyarankan karyawan untuk beristirahat selama 15 menit setiap 75-90 menit bekerja.

Sebuah studi yang dilakukan oleh The Energy Project menemukan, orang-orang biasanya mulai mengalami kelelahan psikologis setiap 90 menit.

5. Komunikasikan batasan dengan rekan kerja

Di lingkungan kerja hybrid, komunikasi adalah hal esensial yang penting untuk diperhatikan jika menginginkan work life balance.

Cobalah komunikasikan jam kerja yang kamu tetapkan kepada rekan kerja, sehingga kamu memiliki batasan yang jelas.

Dalam hal ini, Kawan Puan bisa mengomunikasikan kapan kamu bekerja dan bisa dihubungi, serta kapan kamu tidak bisa dihubungi.

Baca Juga: Menurut Pakar, Ini 6 Cara Menjaga Produktivitas di Lingkungan Kerja Hybrid

Kawan Puan, menjaga work-life balance tak hanya bisa mencegah stres ataupun burnout, namun juga bisa meningkatkan produktivitas.

Oleh sebab itu, meskipun kamu bekerja secara hybrid, jangan lupa untuk tetap menetapkan batasan untuk menjaga keseimbangan ini, ya! (*)

Sumber: BetterUp,Timely
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania