Hepatitis Akut Muncul Misterius, IDI dan IDAI Himbau Masyarakat Jalankan Protokol Kesehatan

Firdhayanti - Rabu, 4 Mei 2022
IDI dan IDAI himbau masyarakat untuk meningkatkan protokol kesehatan.
IDI dan IDAI himbau masyarakat untuk meningkatkan protokol kesehatan. Dok. IDI dan IDAI

Parapuan.co - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dan Ikatan Dokter anak Indonesia (IDAI) menghimbau agar seluruh lapisan masyarakat menerapkan protokol kesehatan pada mudik Lebaran 2022.

Hal ini berkaitan dengan tindak lanjut Surat Edaran dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) serta Edaran Kementrian Kesehatan melalui Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dengan nomor surat HK.02/C/2515/2022 Tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis of Unknown Aetiology) pada 27 April 2022 lalu. 

Saat ini, hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya ini telah secara resmi dipublikasikan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh WHO.

Sejak secara resmi dipublikasikan sebagai KLB oleh WHO, jumlah laporan kasus ini terus bertambah, dimana tercatat lebih dari 170 kasus dilaporkan oleh lebih dari 12 negara.

Ketua Umum PB IDI, dr Moh. Adib Khumaidi, SpOT meminta agar seluruh Organisasi Profesi Medis dibawah IDI, seluruh dokter dan tenaga Kesehatan yang bertugas di berbagai jenis fasilitas Kesehatan tingkat pertama yakni Puskesmas, Posyandu, Klinik praktek mandiri, serta dokter praktek perorangan juga mewaspadai setiap gejala hepatitis pada anak dan dewasa.

Berdasarkan siaran pers yang diterima PARAPUAN dari IDAI, hepatitis akut yang masih belum diketahui penyebabnya ini memiliki gejala antara lain:

- Perubahan warna urin (gelap) dan/atau feses (pucat), kuning (penyakit kuning)

- Gatal, Nyeri sendi atau pegal-pegal,

- Demam tinggi

Baca Juga: Waspada Ramai Hepatitis Akut 'Misterius' pada Anak, Kenali Gejalanya

- Mual, muntah, atau nyeri perut

- Lesu dan/atau hilang nafsu makan,

- Diare serta kejang,

- Dan ditandai dengan Serum Aspartate transaminase (AST) / SGOT atau Alanine transaminase (ALT) / SGPT lebih dari 500 U/L, sementara dari pemeriksaan Laboratorium tidak ditemukan virus Hepatitis A, B, C, D, dan E.vNamun pada beberapa kasus ditemukan SARS-Cov-2 dan/atau Adenovirus.

Untuk memastikan gejala-gejala tersebut diperlukan pemeriksaan pathogen (biologis maupun kimiawi) yang lebih lanjut.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI), dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) juga meminta agar seluruh dokter anak dan residen dokter anak juga turut mengawasi apabila gejala diatas muncul pada pasiennya.

IDAI juga menghimbau agar:

1. Masyarakat tetap tenang dan berhati-hati,

Baca Juga: Jubir Kemenkes Siti Nadia Tarmizi Jelaskan Langkah Pencegahan Hepatitis Misterius pada Anak

  

2. Berusaha mencegah infeksi dengan:

- Mencuci tangan

- Mengonsumsi air bersih yang matang

- Makan makanan yang bersih dan matang penuh

- Membuang tinja dan atau popok sekali pakai pada tempatnya

- Menggunakan alat makan sendiri-sendiri

- Memakai masker dan menjaga jarak

3. Mendeteksi secara dini jika menemukan anak-anak dengan gejala. 

Adapun gejalanya seperti kuning, mual/muntah, diare, nyeri perut, penurunan kesadaran/kejang, lesu, demam tinggi.

Baca Juga: Gary Iskak Jalani Pemulihan Usai Sakit Liver dan Hepatitis C, Waspadai Ini Gajala Hepatitis C

Bagi anak yang memiliki gejala harap memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat

Sejauh ini, respon klinis dan kesehatan masyarakat telah diterapkan di Inggris Raya dan sejumlah negara dimana kasus ini muncul.

Upaya untuk mengoordinasikan penemuan kasus dengan penyelidikan penyebab penyakit dalam kasus Hepatitis Akut ini juga tengah dilakukan.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan RI dan juga Dinas Kesehatan RI sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memasukkan riwayat pajanan yang lebih rinci, dan tes virologi/mikrobiologi tambahan.

IDI dan IDAI mendukung penuh upaya pemerintah dan akan segera berkoordinasi dengan para ahli kedokteran terkait untuk penyelidikan menyeluruh atas kasus-kasus yang dicurigai sebagai Hepatitis Akut yang belum diketahui etiologinya ini.

IDI dan IDAI juga meminta bantuan dan dukungan dari setiap tenaga medis dan kesehatan untuk aktif mengedukasi masyarakat setempat untuk segera mengunjungi Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes) terdekat.

Apabila ada anak atau anggota keluarga yang mengalami gejala di atas, perlu segera berkoordinasi dengan dokter spesialis anak terkait untuk menindaklanjuti dan mengawasi dengan ketat penyakit ini, serta melaporkan keada Dinas Kesehatan setempat.

Sebelumnya, sepuluh kasus hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya pada anak-anak ditemukan pada 5 April 2022 di Inggris Raya. 

Adapun kesepuluh anak tersebut dirawat dan tidak ditemukan virus Hepatitis A-5 dalam pemeriksaan laboratorium.

Baca Juga: Hati-Hati! Tren Piercing Viral di TikTok Ini Berisiko Sebarkan Hepatitis

Pada 8 April 2022, ditemukan 74 kasus di Inggris Raya setelah penyelidikan dilakukan lebih lanjut. Sebanyak 6 anak telah menjalani transplantasi hati.

Hingga 11 April 2022, tidak ada laporan kematian terkait penyakit ini.

Pada 21 April 2022, ditemukan kasus terbaru oleh WHO di sejumlah negara.

Negara yang disebutkan yakni Britania Raya (114), Spanyol (13), Israel (12), Amerika Serikat (9), Denmark (6), Irlandia (<5), Belanda (4), Italia (4), Nowergia (2), Prancis (2), Rumania (1), dan Belgia (1). 

Kasus yang sama juga muncul di Jepang dan Kanada pada bulan Mei 2022 , serta terdapat Singapura (2) dan Indonesia (3).

(*)

Penulis:
Editor: Citra Narada Putri