Lindungi Tubuh dari Rawat Inap dan Kematian Akibat Covid-19, Ini Perbedaan Vaksin Vektor Virus dan mRNA

Anna Maria Anggita - Kamis, 28 April 2022
Vaksin vektor virus dan mRNA terbukti lindungi tubuh dari rawat inap dan kematian
Vaksin vektor virus dan mRNA terbukti lindungi tubuh dari rawat inap dan kematian pondsaksit

Parapuan.co - Menerima vaksin Covid-19 dosis lengkap itu sangat disarankan agar tubuh memiliki antibodi terhadap Covid-19.

Tak hanya sekadar antibodi, vaksin Covid-19 vektor virus dan mRNA juga memberi perlindungan ekstra kepada orang yang terpapar virus corona agar tidak rawat inap dan tak kehilangan nyawa.

Hal ini terpapar dalam acara Media Roundtable bertajuk "Efektivitas Vaksin Covid-19 Asia dan Indonesia," pada Rabu (27/04/2022).

Di mana studi Coronavirus (COVID-19) Vaccinations, terungkap vaksin vektor virus layaknya AstraZeneca dan vaksin berbasis mRNA menjadi yang paling banyak digunakan di dunia dan mampu memberikan perlindungan yang setara terhadap rawat inap dan kematian akibat Covid-19 setelah menerima dua dosis.

Lantas apa itu vaksin Covid-19 vektor virus dan vaksin mRNA?

Mengutip dari Kompas.com, berikut ini penjelasan lengkap mengenai jenis vaksin Covid-19 vektor virus dan mRNA, simak ya!

1. Messenger RNA (mRNA)

Diketahui vaksin mRNA adalah jenis vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh perusahaan Pfizer asal Amerika Serikat dan mitranya, BioNTech dari Jerman.

Merk vaksin yang mengembangkan metode mRNA yakni Pfizer dan Moderna.

Baca Juga: Kolesterol Jadi Momok saat Momen Lebaran, Dokter Ungkap Cara Mengendalikannya

Penting dipahami oleh masyarakat luas bila mana vaksin mRNA tidak mengandung bagian apa pun dari virus SARS-CoV-2.

Walau begitu, vaksin ini membawa sepotong messenger RNA, materi genetik yang disintetis secara kimiawi.

Materi mRNA itu berisi tentang informasi yang diperlukan sel tubuh untuk membuat protein spike SARS-CoV-2.

Nah, pada virus corona SARS-CoV-2, protein spike berfungsi untuk menginfeksi sel inang dan menyebabkan infeksi Covid-19 pada manusia.

Jadi dengan menerima vaksin mRNA, tubuh manusia akan membuat protein dan membentuk sistem kekebalan tubuh dalam respons sel T dan sel B.

2. Vektor virus

Sementara itu vaksin vektor virus metode pengembangannya berbasis virus, tapi tidak mengandung virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Pasalnya, para ilmuwan vaksin menggunakan virus yang tidak berbahaya untuk mengirimkan gen yang memungkinkan sel tubuh membuat protein spike.

Baca Juga: Kenali 3 Gejala Hemofilia Menurut Dokter Spesialis, Ada Ringan hingga Berat!

Beberapa jenis vaksin yang menggunakan metode pengembangan vektor virus yakni:

- AstraZeneca

- Sputnik V

- Johnson & Johnson

Diketahui, ketiga vaksin di atas dikembangkan dengan menggunakan jenis virus, adenovirus yang berbeda, sebagai sistem pengiriman atau vektor.

Terdapat banyak jenis adenovirus yang dapat menginfeksi spesies berbeda.

Seperti pada vaksin AstraZeneca, digunakan vektor adenovirus simpanse yang disebut ChAdOx1.

Kemudian, vaksin Sputnik V Rusia, ada dua vektor adenovirus manusia berbeda yang digunakan yakni Ad26 dan Ad5.

Sementara itu Jonhson & Johnson juga menggunakan vektor adenovirus, jenis virus Ad26 dalam vaksin.

Baca Juga: Kenali 3 Gejala Hemofilia Menurut Dokter Spesialis, Ada Ringan hingga Berat!

Mengenai cara kerja vaksin adenovirus yakni setelah menerima injeksi, protein spike akan mengalami lonjakan dan menyajikan dalam sistem kekebalan tubuh manusia.

Selayaknya vaksin mRNA, vaksin vektor virus tidak membawa informasi yang diperlukan sel untuk membuat seluruh virus SARS-CoV-2.

Maka dari itu, vaksin vektor virus tak dapat menyebabkan Covid-19.

Wah, sekarang makin jelas ya, mengapa vaksin vektor virus dan mRNA mampu memberi perlindungan kuat pada sistem kekebalan tubuh manusia.

Mengetahui manfaat tersebut, bagi Kawan Puan yang belum mendapatkan vaksinasi dosis lengkap, yuk segera vaksin. (*)