Ini Dia 3 Rekomendasi Film Dokumenter National Geographic di Disney+ Hotstar

Firdhayanti - Jumat, 22 April 2022
Diamond Beach in J?kuls?rl?n National Park, Iceland, at sunset. (National Geographic for Disney+)
Diamond Beach in J?kuls?rl?n National Park, Iceland, at sunset. (National Geographic for Disney+)

Serial dokumenter Earth Moods akan membawamu ke dunia yang jauh berbeda dari hiruk-pikuk perkotaan dan kehidupan sehari-hari.

Film dokumenter ini akan membawamu ke dalam perjalanan yang memamerkan keindahan alam.

Gletser biru, bukit pasir berputar, laut biru, dan hutan hujan rimbun bakal memanjakan mata dan menyejukkan pikiranmu.

Disertai dengan efek suara yang menenangkan sehingga membuat mood menjadi rileks dan tenang.

 2. Komodo Dragons 

FIlm Komodo Dragons
FIlm Komodo Dragons Dok. Disney+

Film dokumenter Komodo Dragons akan memperlihatkan sisi lain dari hewan yang dianggap paling langka dan menakutkan di dunia, yaitu komodo.

Kawan Puan bakal melihat proses berkembang biak dari hewan komodo.

Tak cuma itu saja, perjuangan untuk bertahan hidup akibat kelangkaan air dan makanan sehingga sesama spesies komodo pun harus saling berebut sumber pangan ditunjukkan di film Komodo Dragons. 

Baca Juga: Yuk Cobain Kuis Hari Bumi di Google yang Lagi Viral, Apa Karaktermu?

Mereka dituntut oleh alam untuk merancang dan menentukan strategi unik agar dapat bertahan hidup dan menjadi binatang dominan antara seluruh spesies komodo.

 3. Sea of Hope

Film Sea of Hopes
Film Sea of Hopes Dok. Disney+

Dalam melindungi kekayaan alam dan menjelajah keindahan alam yang belum pernah terekspos sebelumnya, ahli kelautan Sylvia Earle, fotografer Brian Skerry, dan penulis Max Kennedy bekerja sama untuk menelusuri berbagai lautan untuk menciptakan taman laut biru.

Mereka tergerak melakukannya karena kehidupan laut yang mulai terancam punah.

Film dokumenter Sea of Hope menjadi karya persembahan Sylvia Earle, Brian Skerry, dan Max Kennedy yang akan memamerkan berbagai kehidupan di bawah laut dan mengingatkan manusia untuk menjaga kelestariannya agar tidak punah.

Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara