Jelang Lebaran, Ketahui Pengertian Zakat Fitrah dan Cara Menghitungnya

Ardela Nabila - Kamis, 21 April 2022
Apa itu zakat fitrah dan bagaimana cara menghitungnya?
Apa itu zakat fitrah dan bagaimana cara menghitungnya? All_About_Najmi

Parapuan.co - Menjelang hari Lebaran yang akan datang dalam dua minggu lagi, zakat fitrah menjadi salah satu jenis zakat yang harus Kawan Puan ketahui.

Zakat fitrah sendiri ialah salah satu jenis zakat dalam ajaran Islam, maka dari itu kamu perlu mengetahui pengertian zakat fitrah beserta cara menghitungnya.

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai apa itu zakat fitrah, zakat sendiri merupakan jumlah harta yang harus dikeluarkan oleh umat Islam dan diberikan ke orang yang berhak menerimanya berdasarkan ketentuan agama Islam.

Melansir Kompas.com, zakat terbagi menjadi dua, yakni zakat maal dan zakat fitrah.

Zakat maal merupakan zakat yang terbagi menjadi beberapa jenis, yakni zakat penghasilan atau zakat profesi, zakat emas dan perak, zakat perdagangan, zakat perusahaan, dan lainnya.

Pengertian zakat fitrah

Di sisi lain, zakat fitrah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah zakat yang harus dibayarkan oleh umat Islam setiap setahun sekali saat Idulfitri, berupa makanan pokok sehari-hari.

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menjelaskan zakat fitrah sebagai zakat yang wajib diberikan oleh umat Islam yang dilakukan setiap Ramadan menjelang Idulfitri.

Adapun menurut Ustadz Abu Abdil A’la Hari Ahadi dalam bukunya yang bertajuk Fikih Mudah, zakat fitrah berasal dari bahasa Arab, yakni fithri yang berarti berbuka dan fithrah yang berarti badan.

Baca Juga: 5 Tips Hemat Belanja Kebutuhan Sehari-hari saat Ramadan, Manfaatkan Gratis Ongkir

Ya, zakat fitrah memang dikeluarkan setelah bulan Ramadan selesai, serta memiliki manfaatkan bagi badan karena bisa membersihkan jiwa.

Dengan kata lain, zakat fitrah merupakan bentuk kepedulian terhadap orang yang kurang mampu, sebab lewat zakat ini umat Muslim akan memberikan makan pada masyarakat kurang mampu.

Zakat fitrah sendiri hukumnya wajib, baik untuk anak kecil maupun orang dewasa yang beragama Islam.

Tujuan dari jenis zakat ini adalah untuk pembersih bagi yang mengeluarkannya dan berpuasa dari amalan yang sia-sia selama bulan Ramadan, serta untuk menolong untuk orang miskin.

Jika kamu belum memberikan zakat fitrah, zakat ini bisa kamu keluarkan sejak awal bulan Ramadan hingga sebelum pelaksanaan salat Idulfitri, ya.

Cara menghitung zakat fitrah

Lantas, bagaimana cara menghitung jumlah yang harus diberikan? Dikutip dari laman Baznas, masih dari Kompas.com, zakat fitrah dikeluarkan dalam bentuk beras atau makanan pokok seberat 2,5 kilogram atau 3,5 liter per orang.

Namun, sejumlah ulama, seperti Shaikh Yusuf Qardawi memperbolehkan zakat fitrah untuk dikeluarkan dalam bentuk uang.

Baca Juga: Pandemi Tak Jadi Halangan, Ini Dia 5 Cara Berbagi di Bulan Ramadan

Yang terpenting, jumlahnya setara dengan satu sha’ gandum, kurma, ataupun beras, sehingga cara menghitungnya pun bisa disesuaikan dengan harga makanan pokok yang dikonsumsi sehari-hari.

Biasanya, Baznas sendiri akan mengeluarkan Surat Keputusan (SK) setiap tahun untuk besaran nilai zakat fitrah tunai, sebab tiap daerah memiliki besaran yang berbeda.

Pada SK Ketua BAZNAS Nomor 7 Tahun 2021, daerah DKI Jakarta dan sekitarnya memiliki standar nilai zakat fitrah sebesar Rp40.000 per orang.

Dengan kata lain, bila dalam satu keluarga terdapat empat anggota, maka jumlah zakat fitrah yang harus dibayar adalah empat dikali Rp40.000, yakni Rp120.000.

Kawan Puan, itulah pengertian dan cara menghitung zakat fitrah yang wajib kamu keluarkan, terakhir sebelum salat Idulfitri nanti, ya. (*)