Identik dengan Sosok Kartini, Ini Sejarah dan Perkembangan Kebaya

Ardela Nabila - Kamis, 21 April 2022
Sejarah kebaya yang identik dengan RA Kartini.
Sejarah kebaya yang identik dengan RA Kartini. National Geographic

Pasalnya, kala itu para perempuan Jawa masih identik dengan padu padan kain dan kemben yang hanya menutupi bagian dada.

Barulah ketika budaya Islam masuk, dilakukan penyesuaian untuk lebih menutup area dada, yakni dengan dibuatnya semacam outer atau kain tipis buat menutup bagian belakang tubuh, bahu, dan lengan.

Masuknya kebaya ke Indonesia juga tercatat jelas pada catatan resmi bangsa Portugis, di mana dijelaskan bahwa kebaya merupakan busana perempuan Indonesia di abad ke-15 hingga 16.

Namun tetap saja, kebaya di masa itu hanya dipakai oleh para priyayi yang merupakan kaum bangsawan.

Seiring berjalannya waktu, barulah kebaya mulai dipakai oleh perempuan pribumi Indonesia, tak terkecuali istri para petani yang memakai kebaya dari kain tipis dengan mengaitkan bagian depannya menggunakan peniti.

Perkembangan kebaya

Jika dilihat ke belakang sampai saat ini, sama seperti pakaian lainnya, kebaya pun terus mengalami perkembangan.

Dalam buku Mlaku Thimik-Thimik karya Grace W. Susanto, budaya luar sangat memengaruhi perkembangan dan jenis kebaya.

Dengan kata lain, berbagai jenis kebaya yang ada saat ini merupakan hasil akulturasi budaya Jawa dengan budaya lainnya.

Baca Juga: Tampak Anggun, Intip 5 Gaya Fashion Yuni Shara Pakai Kebaya Kutu Baru

Kawan Puan Perlu Tahu Tips Memilih Sepatu untuk Perempuan Aktif ala Maria Selena