Supeni, Diplomat Perempuan Andalan Soekarno Saat Konferensi Asia Afrika 1955

Aulia Firafiroh - Minggu, 17 April 2022
Supeni, diplomat perempuan saat Konferensi Asia Afrika
Supeni, diplomat perempuan saat Konferensi Asia Afrika Tribunnews

Lalu seperti apa Supeni yang namanya jarang didengar padahal ia adalah sosok yang cukup berjasa dalam urusan diplomatik Indonesia dahulu? Simak, ulasan selengkapnya!

Perjalanan karier Supeni

Melansir Tribunnews.com, perjalanan karier Supeni di dunia diplomasi dimulai saat diadakannya Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung pada 1955.

Saat itu Supeni belum menjadi duta besar keliling, namun sudah mendapat tugas dari Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo untuk melakukan lobi-lobi dan mencari dukungan dalam masalah Irian Barat.

Asep Kambali, Pemerhati sejarah dan pendiri Komunitas Historia mengatakan bahwa KAA menjadi langkah awal Supeni mulai dikenal dunia internasional.

Saat itu, Supeni melakukan negosiasi dan lobi dengan beberapa negara sekutu Amerika Serikat untuk mendukung Indonesia soal masalah Irian Barat.

Aksi Supeni, membuat negara seperti Filipina, Turki, dan Pakistan akhirnya berbalik mendukung Indonesia.

"Tentu tak lepas dari peran Ali Sastroamidjojo sehingga beliau bisa muncul sebagai perempuan Indonesia berkelas dunia," kata Asep.

Kemudian pada 1960, Supeni seharusnya sempat ditunjuk sebagai Duta Besar Amerika Serikat, namun ada kelompok yang tidak menyukainya.

Baca juga: Mengenal Madeleine Albright, Perempuan Tertua yang Masuk Forbes 50 Over 50

Hal itu membuat Supeni gagal untuk menduduki posisi tersebut.

Namun Soekarno tidak kehabisan akal. Ia kemudian mengangkat Supeni sebagai duta besar keliling.

"Saya rasa tak ada yang menandingi beliau saat itu. Banyak KTT Supeni menjadi jembatan pertemuan Bung Karno dengan tokoh-tokoh dunia," tambah Asep. 

Kawan Puan, demikian tadi seluk beluk mengenai sosok Supeni yang memiliki peran besar dalam Konferensi Asia Afrika.

Wah, sungguh keren ya sosok Supeni ini! (*)

Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh