Cerita Widi Voice of Baceprot Jadikan Musik Sebagai Jalan Keluar dari Bullying

Ericha Fernanda - Sabtu, 16 April 2022
Widi Rahmawati, bassist Voice of Baceprot
Widi Rahmawati, bassist Voice of Baceprot Instagram @widivob

Parapuan.co - Widi Rahmawati, bassist Voice of Baceprot (VoB), berbagi kisah menarik tentang perjuangan dan tantangan meraih mimpinya.

Sebagai informasi, Voice of Baceprot adalah grup band metal perempuan berhijab yang berasal dari Garut, Jawa Barat.

Anggota VoB yaitu Firdda Marsya Kurnia (vokalis dan gitaris), Widi Rahmawati (bassist), dan Euis Siti Aisyah (drumer).

Di balik kesuksesannya dalam bermusik hingga tur Eropa, Widi menyimpan pengalaman pelik di masa lalunya.

Sebelum menjadi bagian VoB, Widi mengaku pernah menjadi korban bullying dan tidak punya teman.

"Aku ingat kenapa teman-teman di sekolah tidak mau berteman denganku," ujar Widi di Podcast Cerita Parapuan Episode 21 bertajuk Perjuangan VoB Wujudkan Mimpi Jadi Band Metal Internasional, (8/4/2022).

Ia juga sempat mencoba bergabung pada ekstrakurikuler di sekolahnya, tapi tidak terpilih karena merasa tidak cantik.

"Ada seliweran-seliweran (gosip) yang mengatakan bahwa yang dipilih marching band itu harus cantik," imbuhnya.

Tak hanya tantangan dari sekolah, Widi pun mendapatkan tantangan lain dari lingkungan terdekatnya, yaitu keluarga.

Baca Juga: Begini Cara Member Voice of Baceprot Menjadi Support System Masing-masing

Anak Rumahan

Sejak kecil, kata Widi, sehari-hari dia berdiam diri di rumah dan tidak suka main seperti anak sebaya pada umumnya.

Hal itu ternyata membuat orang tuanya jengkel, sehingga ia berpikir untuk mencari kegiatan di luar rumah.

"Jadi, aku diam saja di rumah sering diomongin sama orang tua. Nah, aku tuh pengin punya kegiatan di luar supaya enggak dimarahin terus sama orang tua," jelas Widi.

Bergabung dengan VoB

Perempuan usia 21 tahun ini lantas bergabung dengan Voice of Beceprot sebagai jalan keluarnya dari bullying.

"Sejak gabung VoB, aku tuh merasa beruntung karena alhamdulillah ada komunitas yang mau menerima aku," kata Widi.

Menurut Widi, musik membuatnya memiliki ruang yang bisa menghargai kemampuan, potensi, serta mendengarkan suaranya.

Uniknya, setelah Widi berhasil mencari kegiatan di luar rumah dengan bermusik, orang tuanya justru menyebutnya bandel.

"Awal main band baik-baik saja, tapi semakin ke sini sering pulang telat, ikut festival, jadi dapat reaksi kenapa sekarang bandel dan enggak diam di rumah, jadi main terus," imbuhnya.

Kini, Widi menjadi sosok membanggakan karena bisa meraih mimpi, merasa berharga, dan bahagia dengan bermusik. (*)

Baca Juga: Cerita Voice of Baceprot Jadikan Musik sebagai Ruang Aman untuk Bersuara

Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh