Sejarah Malam Takbiran dan Bacaan Takbir, Berawal dari Dialog Nabi Ibrahim dan Malaikat Jibril

Alessandra Langit - Minggu, 1 Mei 2022
Sejarah malam takbiran dan seruan kalimat takbir
Sejarah malam takbiran dan seruan kalimat takbir Kompas.com

Ia kemudian mengucapkan nadzar kepada Allah SWT bahwa jika ia dikaruniai keturunan, maka ia akan mengorbankannya untuk Allah SWT.

Ternyata nadzar yang diucapkan Nabi Ibrahim as. dikabulkan oleh Allah SWT dan ia pun dikaruniai seorang putra dari istri keduanya, Siti Hajar.

Putra tersebut diberi nama Ismail yang kemudian kita kenal dengan Nabi Ismail as.

Dalam kitab Nuzhat al-Majalis, diceritakan bahwa pada saat Nabi Ismail as. berusia tujuh tahun, Nabi Ibrahim as. baru ditagih nadzarnya oleh Allah.

Nabi Ibrahim as. memenuhi janjinya tersebut kepada Allah untuk menyembelih Nabi Ismail as. di Mina.

Malaikat Jibril datang dan berkata kepada Nabi Ibrahim as. bahwa doa Nabi Ibrahim as. akan dikabulkan Allah SWT karena kesabarannya.

Lalu setelah malaikat Jibril mendengarkan doa Nabi Ibrahim as., maka malaikat menyerukan, "Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar."

Lalu Nabi Ismail as. ikut berucap dengan lantang, "Laa ilaaha Illahu Wallahu Akbar."

Kemudian Nabi Ibrahim as., menimpali, "Allahu Akbar Walillahilhamd."

Kalimat tersebut menjadi seruan kemenangan karena umat Islam berhasil menerapkan kesabaran sepanjang bulan Ramadan.

Seruan kemenangan tersebut dikumandangkan setiap malam Takbiran di berbagai negara di dunia, tak hanya Indonesia.

Baca Juga: Anti Gagal dan Tahan Lama, Ini 5 Tips Memasak Mudah Kue Kering Lebaran

(*)

Sumber: tribunnews
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania