Tak Perlu Beli Baru! Simak 2 Cara Mudah Mengembalikan Karpet Kempis Menjadi Empuk

Saras Bening Sumunar - Selasa, 12 April 2022
Cara agar karpet kempis  jadi empuk lagi
Cara agar karpet kempis jadi empuk lagi fotostorm

Parapuan.co - Seiring berjalannya waktu, karpet yang semula empuk akan berubah menjadi kempis.

Selain mengurangi kenyamanan, karpet kempis juga tidak enak dipandang.

Karena hal ini, Kawan Puan mungkin akan segera mengganti karpet kempis menjadi yang baru.

Tapi tunggu dulu, jangan buru-buru beli baru! Ternyata ada cara yang bisa mengatasi masalah karpet kempis, lho.

Melansir dari laman The Sprucebegini tips membuat karpet kempis kembali empuk.

Manfaatkan Baking Soda

Cara pertama adalah menggunakan baking soda dan garam.

Vakum karpet terlebih dulu, lalu taburkan semua permukaan karpet dengan campuran satu bagian baking soda dan satu bagian garam.

Setelah itu, semprot area yang sudah ditaburi campuran tersebut menggunakan air biasa.

Baca Juga: 4 Cara Memilih Warna Karpet yang Tepat untuk Dekorasi Ruangan

Gosok dengan sikat berbulu nilon agar campuran baking soda dan garam meja menyerap ke dalam serat.

Kemudian, bersihkan semua area dengan kain dan biarkan karpet mengering secara alami.

Setelah kering, vakum kembali untuk menghilangkan sisa baking soda dan garam meja serta mengangkat serat karpet.

Cuka Putih

Selain baking soda dan garam, campuran cuka putih dan air juga dapat digunakan untuk mengembalikan tekstur karpet yang kempis menjadi empuk.

Caranya, campurkan satu bagian cuka putih suling dan tiga bagian air dingin ke dalam botol semprotan.

Sebelum menyemprotkan campuran tersebut, vakum karpet terlebih dulu, lalu semprotkan larutan ke permukaan karpet hingga benar-benar lembap.

Diamkan larutan cuka bekerja selama lima menit, gunakan kain lap untuk menghilangkan larutan, serta bilas karpet dengan air biasa.

Selanjutnya, biarkan karpet mengering secara alami sebelum di vakum kembali untuk mengangkat serat.

Baca Juga: Tanpa Vacuum Cleaner, Ini 5 Tips Hemat Bersihkan Karpet di Rumah

 (*)

 

Sumber: The Spruce
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati