5 Influencer Ini Pernah Alami Body Shaming, Dinilai Tak Penuhi Standar Kecantikan

Alessandra Langit - Jumat, 8 April 2022
5 influencers yang pernah alami body shaming beserta ceritanya dalam podcast Cerita Parapuan
5 influencers yang pernah alami body shaming beserta ceritanya dalam podcast Cerita Parapuan Instagram @agnesoryza

Parapuan.co - Sebagai perempuan, Kawan Puan mungkin pernah merasa kesulitan dalam menerima tubuh sendiri.

Banyak faktor yang membuat kita sulit untuk menerapkan body positivity, salah satunya adalah standar kecantikan yang diciptakan oleh lingkungan patriarki.

Adanya gambaran tubuh perempuan "ideal" yang sebenarnya toxic membuat perempuan kerap kali mengalami body shaming.

Melihat fenomena tersebut, PARAPUAN melakukan riset kuantitatif dengan survey online terkait body positivity kepada audiens perempuan KG Media.

Riset PARAPUAN menunjukkan, dari 771 responden perempuan, sebagian besar pernah mengalami body shaming dengan presentase 52,4%.

Tak hanya para responden riset PARAPUAN, banyak influencers yang mungkin kamu follow di media sosial pernah mengalami body shaming.

Para influencers ini pernah menceritakan pengalaman body shaming mereka pada rangkaian Podcast Parapuan yang bisa kamu saksikan di YouTube cerita_parapuan.

1. Agnes Oryza

Agnes Oryza
Agnes Oryza Instagram @agnesoryza

Baca Juga: Dibully Karena Rambut Keriting, Agnes Oryza Justru Temukan Arti Cantik

Beauty blogger asal Indonesia, Agnes Oryza, ternyata pernah mengalami body shaming sewaktu dirinya duduk di bangku sekolah.

Tumbuh dengan rambut keriting, Agnes selalu merasa berbeda dari teman-temannya, bahkan dari keluarganya.

Hal itu membuat banyak orang sering menghujat rambut keriting Agnes yang saat itu masih dianggap asing dan "aneh" oleh lingkungan masyarakat.

"Waktu kecil aku tumbuh tanpa rasa pede sama rambut. Aku satu-satunya yang keriting di keluarga aku," cerita Agnes dalam Podcast Cerita Parapuan.

"Sama orang suka, 'Ih anaknya siapa tuh, ketuker ya saat lahir? 'Ini rambut asalnya dari mana?'" lanjutnya.

"Sama temen itu dikata-katainnya parah, secara verbal. 'Coba deh kamu jangan makan mie instan, coba kalo kamu ngga makan nanti lurus rambutnya,'" cerita Agnes lebih lanjut.

Namun, kini Agnes menyadari bahwa rambut keritingnya adalah keunikan dirinya sendiri dan harus dicintai sepenuhnya.

2. Ratu Ghania

Ratu Ghania
Ratu Ghania Instagram @ratighania

Baca Juga: Jadi Pejuang Jerawat, Ini Kisah Ratu Ghania Temukan Makna Self Love

Kawan Puan, dalam perjalanan hidup ini, pasti kita pernah merasakan jerawat yang membandel di wajah.

Hal itu yang juga dialami oleh beauty enthusiast Ratu Ghania, yang kini mengkampanyekan body positivity dan wajah yang berjerawat.

Rasa percaya diri Ratu Ghania ternyata merupakan perjalanan panjang yang sulit, ia harus mengalami body shaming dari orang yang terdekat sampai orang yang tak dikenal.

"Semua orang bahas jerawat gue, mau yang terdekat sampai yang nggak kenal," cerita Ratu Ghania dalam Podcast Cerita Parapuan Episode 16. 

"Waktu itu sampai tukang ojek bilang, 'Jerawatan aja belagu,' karena aku menolak ajakan ojek dia," lanjutnya.

Ternyata, saudara, terutama tante-tante Ratu Ghania banyak yang melakukan body shaming kepadanya dengan ungkapan verbal yang menyakitkan.

"Ini yang bikin sakit hati, 'Kamu itu cantik sebenarnya tapi jerawatan'. Ini kuasa Tuhan, aku pun nggak minta jerawatan," ungkapnya.

3. Ashilla Sikado

Ashilla Sikado.
Ashilla Sikado. Instagram @ashillasikado

Baca Juga: 12 Tahun Berkarier, Ini Lika-liku Perjalanan Ashilla Sikado sebagai Beauty Content Creator

Beauty content creator Ashilla Sikado yang terkenal dengan kepercayaan dirinya ternyata juga pernah mengalami body shaming.

Tumbuh dengan berat badan berlebih, Ashilla sering mendapatkan komentar negatif dari teman-teman dan keluarga.

Semenjak masuk ke dunia media sosial, komentar negatif itu bertambah dari netizen yang menghujat tubuh Ashilla.

"Dulu berat badan aku berlebih, di sosmed tiap hari ada orang yang aku blokir karena komentar tentang fisik," cerita Ashilla di Podcast Cerita Parapuan Episode 18.

"Berat badan berlebih aku memang sudah dari kecil, di dunia nyata juga teman-teman dan keluarga beberapa ada komentar negatif," lanjutnya.

Kini, Ashilla merasa nyaman dengan tubuhnya dan belajar menutup kuping dari komentar body shaming.

4. Kania Dachlan

Kania Dachlan
Kania Dachlan Kania Dachlan / Dok Pribadi

Dunia modelling identik dengan standar kecantikan yang tinggi, sebagai gambaran adalah para model Victoria Secret's Angels yang ramping.

Baca Juga: Dianggap Langgengkan Toxic Positivity, Kania Dachlan Ceritakan Perjalanannya Jadi Model Plus Size

Maka, body shaming di dunia model sering terjadi dan dialami oleh Kania Dachlan, seorang plus size model.

Sepanjang kariernya, Kania sering mendapatkan komentar negatif soal tubuhnya yang tidak seperti model yang banyak orang lihat di media.

"Ada komentar plus size model itu promoting obesity, ditanya kok bisa pede dan nggak layak jadi model, bikin polusi visual," cerita Kania dalam Podcast Cerita Parapuan Episode 10.

"Baru-baru ini ada komentar, plus size model itu tanda-tanda kiamat sudah dekat," katanya lebih lanjut.

Kania Dachlan memilih untuk membalas komentar negatif tersebut dengan prestasi dan kariernya yang cemerlang sebagai model profesional.

5. Gemat (Sailor Money)

Influencer Nafya Syarifa (Gemat)
Influencer Nafya Syarifa (Gemat) Dok Parapuan

Selebgram @sailormoney atau gemat terkenal dengan kampanye self love yang menginspirasi banyak perempuan.

Namun, dalam perjalanannya, Gemat banyak mendapatkan body shaming karena tubuhnya yang tambun dan dianggap tidak memenuhi standar kecantikan sosial.

Baca Juga: Tantangan yang Dihadapi Influencer Nadya Syarifa dalam Lakukan Self Love

Nah, pemilik nama asli Nadya Syarifa ini mendobrak standar itu dengan melakukan photoshoot yang menunjukkan tubuhnya.

"Mereka mau komentar aku gemuk? Ya memang itu tujuannya," kata Gemat dalam Podcast PARAPUAN Episode 19.

"Konsep foto tali yang diikat-ikat sengaja untuk memperlihatkan lemak," lanjutnya.

Dalam setiap photoshoot yang menunjukkan tubuhnya, Gemat merasa berdaya dan powerful. Hal ini memberikannya perasaan bahagia.

"Sebagai perempuan yang gemuk, aku di-judge dan dipaksa untuk look certain way," cerita Gemat. 

"Patriarki hanya melihat perempuan sebagai objek, biasanya objek seksual," imbuhnya.

"It feels good, ketika aku bebas dari semua itu," jelasnya lebih lanjut.

Nah, itu dia 5 influencers yang pernah alami body shaming beserta pengalaman mereka.

Tentu saja, setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam menghadapi hujatan terkait kondisi tubuh mereka.

Namun, cara bangkit dan kembali percaya diri dari para influencers di atas bisa menjadi inspirasi untuk Kawan Puan.

Baca Juga: Jelang International Women's Day, Ini Makna Self Love Nadya Syarifa

(*)

Sumber: RISET PARAPUAN
Penulis:
Editor: Linda Fitria