Jaya di Hari Tua dengan Investasi! Ini Strategi Saat Melakukannya

Dr. Agus Sugiarto Rabu, 23 Maret 2022
Cara berinvestasi di sukuk tabungan.
Cara berinvestasi di sukuk tabungan. Wand_Prapan

Tulisan ini merupakan pandangan pribadi dari penulis.

Investasi pada suatu aset yang berisiko rendah biasanya juga memberikan imbal hasil yang kecil.

Oleh karenanya, kalian jangan hanya melihat sisi untungnya saja, tapi juga paham betul seberapa besar tingkat risikonya.

Ketiga, cek dan teliti obyek yang ditawarkan menjadi investasi, apakah bisa dilihat atau ada buktinya, termasuk legalitas perusahaan dan barangnya.

Investasi di instrumen keuangan seperti obligasi, saham, reksadana, dan lain-lain sangat transparan karena diatur dan diawasi oleh otoritas yang berwenang.

Namun investasi lainnya seperti rumah, ruko, tanah, logam mulia dan ternak, mungkin perlu dicek dulu keberadaan dan kondisinya secara langsung di lapangan.

Keempat, berinvestasi memerlukan waktu untuk memberikan hasil yang maksimal, dan jangan kaget kalau di awal-awal belum memberikan hasil ataupun keuntungan yang kalian inginkan.

Oleh karena itu, kalian jangan terlalu cepat menjualnya lagi apabila belum memberikan keuntungan dalam jangka pendek. Hal ini disebabkan setiap jenis instrumen investasi memiliki karakter yang berbeda-beda, sehingga diperlukan kesabaran untuk memperoleh hasilnya.

Investasi dalam bentuk rumah tentunya berbeda dengan investasi saham dan logam mulia yang harganya setiap hari berubah.

Harga rumah mungkin tidak mengalami kenaikan dalam waktu setahun, tapi perlu waktu yang lebih panjang. Kesabaran dan kejelian membaca tren pasar adalah cara jitu untuk mendapatkan keuntungan di kemudian hari.

Baca Juga: Trik Mengelola Keuangan Rumah Tangga agar Bisa Berinvestasi, Seperti Apa?

Jenis investasi

Terdapat banyak pilihan jenis-jenis instrumen investasi untuk kalian, mulai dari yang berisiko rendah sampai dengan yang berisiko tinggi.

Jenis investasi yang memiliki risiko rendah cocok buat kalian yang mengingkan ketenangan, karena dalam kondisi normal gejolak naik turunnya harga sangat minim.

Jenis investasi seperti ini bisa kalian dapatkan contohnya di obligasi, rumah, dan tanah.

Sedangkan investasi di saham atau uang kripto lebih cocok buat kalian yang punya adrenalin kuat, karena lebih sering harganya naik turun, tapi disitulah kalian bisa menikmati datangnya cuan yang lebih besar.

Dari sisi modal, investasi bisa dilakukan dengan modal cekak sampai dengan uang milyaran, tergantung pada jenis obyeknya.

Jadi kalian tidak harus mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya terlebih dahulu, tapi bisa mulai dari sekarang dengan uang yang kalian miliki saat ini.

Kalian bisa investasi logam mulian dalam bentuk emas batangan dengan mencicil dengan modal belasan ribu rupiah saja, begitu juga dengan investasi reksadana bisa kalian mulai dari uang seratus ribuan saja.

Sedangkan untuk investasi di obligasi ritel yang dikeluarkan oleh pemerintah, diperlukan modal minimal sejuta rupiah.

Investasi di instrumen-instrumen tersebut cocok buat kalian yang menjadi investor pemula dan belum mengenal jenis-jenis instrumen investasi lainnya.

Apapun itu jenis investasi yang kalian pilih pada prinsipnya semuanya bagus, sepanjang itu investasi yang legal, transparan dan memberikan imbal hasil normal.

Jadi kalian jangan lagi punya pandangan bahwa investasi itu perlu modal besar dan perlu keahlian khusus.

Keahlian khusus untuk menganalisa hanya diperlukan untuk beberapa jenis investasi yang sophisticated, seperti pada saham dan produk-produk derivatif.

Mulai sekarang jadilah generasi milineal yang kaya inovasi dan kaya harta, dengan menjadikan investasi sebagai bagian dari gaya hidup kalian.

(*)

Baca Juga: Mengenal Jaminan Kematian BPJS dan Berbagai Macam Manfaatnya