Parapuan.co - Kawan Puan, pernahkah kamu mendengar fringe fashion, salah satu tren di dunia mode yang masih populer hingga saat ini?
Secara umum, fringe fashion merupakan gaya berpakaian, di mana terdapat benang atau semacam tali yang menggantung pada pakaian yang kamu pakai.
Fringe sendiri biasanya ditemukan pada bahan pakaian yang terbuat dari kulit, suede, ataupun kulit rusa, seperti suede jacket atau pada dress yang memiliki tampilan glamor.
Sejarah fringe
Mengutip Fashion Gone Rogue, fringe sudah ada sejak satu abad yang lalu dan masih terus ada dalam perputaran tren fashion hingga saat ini.
Di dunia fashion, fringe pertama kali muncul pada tahun 1920-an sebagai embellishment pada pakaian, biasanya pada dress untuk perempuan.
Namun dalam sejarah fringe sendiri, ia pertama kali muncul pada 3000 SM di Mesopotamia (sekarang Irak), dan dipakai oleh berbagai kalangan di peradaban kuno.
Kemunculan fringe pertama kali tersebut dipercaya dari bukti patung yang ditemukan, umumnya dipakai di rok atau selendang dan terbuat dari katun atau linen, tetapi kelompok yang lebih kaya atau berada akan menggunakan fringe yang terbuat dari bahan sutra.
Fringe fashion pada masa itu juga dipercaya hadir dalam berbagai warna dan layer, yang melengkapi sebuah fashion item.
Baca Juga: Pakai Baju Warna Cerah Bisa Bikin Bahagia? Ini Fakta tentang Dopamine Dressing
Penduduk asli Amerika juga memiliki fringe khas mereka sendiri yang terbuat dari sisa pakaian dan bahan yang biasanya mereka gunakan adalah kulit.
Tahun 1920-an merupakan masa keemasan fringe fashion, sebab dress pada masa itu memiliki bahan mewah dengan cutting longgar, yang kemudian dilengkapi dengan fringe sebagai ornamen pelengkap.
Namun tak lama setelah itu, fringe fashion tak lagi populer. Kemudian ia kembali menjadi tren pada tahun 1950-an dengan gaya yang lebih variatif.
Tak hanya hadir sebagai ornamen pada dress, tetapi juga motorbike jackets dengan embellished gloves.
Popularitas fringe fashion kemudian berlanjut sampai 1960-an sampai 1970-an dengan banyaknya desainer yang mengeluarkan koleksi fringe, yang kemudian dipakai oleh berbagai selebritas terkemuka.
Fringe di masa sekarang
Dewasa ini, fringe fashion bisa dibilang kembali populer dan makin variatif. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya aksesori yang dilengkapi dengan fringe.
Ya, selain pakaian, fringe juga ditemukan di aksesori penunjang lainnya, termasuk cowboy boots sekalipun.
Baca Juga: Perdana Jadi Model Tapi Sudah Go International, Ini Penampilan Nafa Salvana di Milan Fashion Week
Gaya berpakaian dengan fringe
Jika Kawan Puan ingin tampil dengan gaya fringe, kamu bisa mengenakannya dengan cara yang berbeda-beda.
Misalnya saja dengan memakai pakaian dengan ornamen fringe atau aksesori yang memiliki gaya fringe.
Saat ini sudah banyak sekali pakaian yang dilengkapi dengan fringe, mulai dari jaket denim, sandal, sepatu, sampai tas.
Akan tetapi, saat menerapkan fringe fashion, kamu perlu menyeimbangkannya agar gaya kamu tidak berlebihan.
Misalnya dengan memakai bold atau trendy fringe di beberapa area esensial yang menonjol, kemudian lengkapi gayamu dengan fashion item basic.
Sebagai contoh, apabila kamu memakai pakaian basic yang kasual, maka tak ada salahnya membawa tas dengan ornamen fringe yang bisa menunjang gaya modis kamu.
Sebaliknya, apabila Kawan Puan menginginkan fringe pada outfit yang kamu pakai, maka hindari memakai aksesori, seperti sepatu atau tas, yang memiliki fringe.
Kuncinya adalah untuk menghindari memakai terlalu banyak fringe, sehingga penampilan kamu terlihat eye-catching dan modis sekaligus.
Nah, itulah penjelasan dan sejarah di balik fringe fashion yang ternyata sudah ada sejak ratusan tahun lalu, namun masih populer sampai saat ini. Tertarik mencoba tren fashion satu ini? (*)
Baca Juga: Aktif Kampanyekan Self Love, Intip 5 Gaya Modis Tara Basro yang Tampil Percaya Diri
