Daliana Suryawinata, Arsitek Perempuan Indonesia yang Masuk Daftar Architizer A+A Awards

Aulia Firafiroh - Jumat, 18 Maret 2022
Daliana Suryawinata
Daliana Suryawinata instagram

Parapuan.co- Hari ini, tepatnya pada Jumat (18/3/2022), diperingati sebagai Hari Arsitek Indonesia.

Untuk memperingatinya, PARAPUAN ingin mengulik segala hal mengenai profesi arsitek termasuk profil perempuan yang berkecimpung di bidang tersebut yaitu Daliana Suryawinata.

Dilansir dari laman Kompas.com, Daliana Suryawinata merupakan satu-satunya arsitek perempuan Indonesia yang masuk dalam daftar "100 Women to Watch in Architecture" pada penghargaan Architizer A+Awards.

Daliana sendiri adalah seorang arsitek dan salah satu Pendiri Suryawinata-Heinzelmann Architecture & Urbanism (SHAU).

SHAU Architects dikenal sebagai kantor arsitektur yang kerap menerima penghargaan bergengsi level internasional.

Tak main-main, kantor Daliana tersebar di tiga kota di dunia yakni, Rotterdam di Belanda, Munich di Jerman, dan Jakarta di Indonesia. 

Melansir laman Architizer, Daliana masuk dalam daftar Architizer A+Awards karena telah memelopori berbagai macam proyek.

Beberapa proyek yang pernah ia tangani di antaranya ada Microlibrary Warak Kayu di Semarang, Jawa Tengah.

Bahkan proyek Microlibrary Warak Kayu yang ditanganinya, berhasil meraih penghargaan bergengsi arsitektur Building of the Year 2021 dari ArchDaily.

Baca juga: Hari Arsitektur Indonesia, Kenali 7 Keterampilan yang Harus Dimiliki Arsitek

Microlibrary tersebut merupakan perpustakaan bermaterialkan kayu yang terpilih sebagai karya arsitektur terbaik untuk kategori Public and Landscape Architecture.

Karya Daliana tersebut berhasil mengalahkan 75 finalis lainnya dari enam benua.

Microlibrary Warak Kayu Semarang juga meraih penghargaan Building of The Year 2021 dari ArchDaily.

Diketahui Microlibrary Warak Kayu Semarang sudah meraih penghargaan tersebut dua kali.

Sebelumnya, Microlibrary Warak Kayu meraih penghargaan dari Architizer A+Awards 2020 yang juga berhasil diraih dengan mengalahkan sejumlah kompetitor internasional lainnya.

Microlibrary Warak Kayu Semarang terpilih sebagai yang terbaik karena dinilai mampu menunjukkan perubahan nyata dan positif di tempat yang dibutuhkan.

Selain sebagai perpustakaan, Warak kayu Semarang bisa dijadikan sebagai tempat untuk mengadakan beragam acara mulai dari workshop, seminar, nonton film atau bahkan menyaksikan presentasi.

Sedangkan di ruang perpustakaan terdapat fasilitas baca seperti jaring olahraga tambang yang dapat dimanfaatkan terutama untuk anak-anak saat membaca buku.

Selain sebagai arsitek, Daliana juga dikenal sebagai kurator, peneliti, dan dosen di Berlage Institute, Akademi Arsitektur Rotterdam, dan Universitas Teknologi Delft.

Baca juga: Termasuk Mengikuti Pelatihan, Ini 3 Langkah yang Harus Diambil untuk Jadi Arsitek

Bahkan ia juga merupakan tokoh aktif dalam Jaringan Diaspora Indonesia dan juga salah satu Pendiri Festival Kreatif Kota Tua Jakarta.

Wow, sungguh multitalenta sekali ya sosok Daliana Suryawinata ini!

Apakah Kawan Puan juga ingin menjadi arsitek seperti Daliana Suryawinata? (*)

Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh