Viral Anak Usia 11 Tahun dengan Berat 115 Kilogram, Ini Risiko Obesitas pada Anak

Anna Maria Anggita - Senin, 14 Maret 2022
Risiko masalah kesehatan pada anak obesitas
Risiko masalah kesehatan pada anak obesitas Yulia Sutyagina

Parapuan.co - Usia bocah laki-laki berinisial RAP memang baru menginjak 11 tahun, akan tetapi berat badannya tidak normal.

Pasalnya anak laki-laki asal Bekasi ini berat badannya terlalu berlebihan alias obesitas, yakni di angka 115 kilogram.

Tentu kondisi yang dialami RAP ini cukup miris, pasalnya di usianya yang masih belia, ia sudah kesulitan untuk bergerak karena berat badannya yang terlalu berlebihan.

Bukan hanya itu saja, apabila pola hidupnya tidak diubah, maka RAP berisiko mengalami penyakit dari obesitasnya.

Dilansir dari Benioff Children's Hospital, berikut ini risiko masalah kesehatan pada anak yang mengalami obesitas, catat ya!

1. Asma

Anak yang mengalami obesitas dapat berimbas pada sistem pernapasannya.

Salah satu penyakit yang mengincar pada anak-anak yang kelebihan berat badan yaitu asma.

Asma ditandai dengan sesak akibat peradangan dan penyempitan pada saluran napas.

Baca Juga: Kenapa Orang Bisa Muntah Darah? Ini Penjelasannya Mengenai Hematemesis

2. Diabetes tipe 2

Bocah yang obesitas dapat mengidap diabetes tipe 2 yang padahal sebelumnya kondisi ini dikenal sebagai diabetes onset dewasa.

Sayangnya kini, diabetes tipe 2 telah menjadi semakin umum di antara anak-anak dan remaja yang kelebihan berat badan.

Bahkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memperkirakan bahwa satu dari tiga anak Amerika yang lahir pada tahun 2000 akan mengembangkan diabetes dalam hidup mereka.

3. Batu empedu dan masalah hati

Insiden batu empedu secara signifikan lebih berisiko tinggi pada anak yang mengalami obesitas.

Selain batu empedu, anak obesitas juga dapat memiliki risiko lebih tinggi untuk masalah hati yang disebut steatohepatitis nonalkohol (NASH).

Lebih buruknya lagi NASH dapat menyebabkan sirosis.

Baca Juga: Dengarkan Tubuhmu, Inilah 5 Penyebab Gumpalan Darah saat Menstruasi

4. Alteroskleoris dan penyakit jantung

Aterosklerosis adalah penyebab paling umum dari penyakit jantung.

Kondisi ini terkait dengan kolesterol darah dan kadar trigliserida tinggi, yang berhubungan dengan kebiasaan makan yang buruk dan kelebihan berat badan.

Selain itu kondisi tekanan darah tinggi pada anak yang obesitas juga membebani jantung.

5. Masalah menstruasi

Pada anak perempuan, kelebihan berat badan dapat menyebabkan seorang anak perempuan mengalami pubersitas lebih dini.

Obesitas juga dapat menyebabkan fibroid rahim atau ketidakteraturan menstruasi di kemudian hari.

Kondisi menstruasi yang tidak teratur ini tentu menjadi masalah bagi anak perempuan di kemudian hari.

6. Kesulitan tidur

Baca Juga: 6 Warisan Genetik dari Ayah ke Anak, Ada Tinggi hingga Sidik Jari

Anak-anak yang kelebihan berat badan berisiko mengalami apnea tidur obstruktif.

Apnea tidur obstruktif merupakan gangguan pernapasan serius yang berpotensi mengancam jiwa yang ditandai dengan gangguan pernapasan singkat saat tidur.

Dalam jangka waktu yang lama, ini dapat menyebabkan gagal jantung.

Dari ulasan di atas diketahui bahwa anak yang mengalami obesitas berisiko mengalami berbagai macam kondisi keseatan ya.

Maka dari itu penting bagi para orang tua untuk selalu menjaga anak dalam berat badan ideal agar tidak mengalami obesitas. (*)

Rutin Lakukan Donor Darah? Ini Manfaatnya untuk Fisik dan Mental