Varises Vagina, Masalah Kesehatan Reproduksi Perempuan yang Berbahaya

Ratu Monita - Selasa, 15 Maret 2022
Masalah kesehatan reproduksi perempuan varises vagina.
Masalah kesehatan reproduksi perempuan varises vagina. Doucefleur

Parapuan.co - Salah satu masalah kesehatan reproduksi perempuan yang perlu diketahui oleh kaum hawa adalah varises vagina

Varises vagina disebut juga dengan varises vulva, jenis varises yang berkembang di area luar genital perempuan.

Umumnya, masalah kesehatan reproduksi perempuan tersebut dialami oleh para ibu hamil.

Namun, sebagian perempuan tidak menyadari bahwa ia mengalami varises vagina.

Dengan kata lain, masalah kesehatan yang satu ini dapat timbul tanpa ada gejala apapun.

Bahkan ketika ada gejala yang muncul, seorang perempuan mungkin tidak dapat melihat pembuluh darahnya.

Berikut penjelasan mengenai gejala, penyebab dan cara mengatasi masalah kesehatan organ kewanitaan varises vagina yang dilansir dari laman Medical News Today.

Gejala Varises Vagina

Selain vena yang terlihat bengkak, terdapat sejumlah gejala lain dari varises vulva, termasuk rasa sakit di dalam atau di sekitar area kelamin.

Baca Juga: Kesehatan Reproduksi Perempuan: Penyebab Miss V Gatal saat Menstruasi

Selain rasa sakit, pada area tersebut juga akan terasa lunak dan sakit, seperti memar.

Ada beberapa gejala lain dari masalah kesehatan reproduksi perempuan yang satu ini. Beberapa diantaranya ialah: 

- Rasa penuh pada alat kelamin.

- Adanya pembengkakan di dalam atau di sekitar alat kelamin.

- Nyeri saat berdiri, aktivitas seksual, atau aktivitas fisik.

Lebih lanjut lagi, varises vagina ini juga dapat mempengaruhi perineum yang merupakan area antara vagina dan anus. 

Penyebab Varises Vagina

Penyebab paling umum dari masalah kesehatan organ kewanitaan karena berada di masa kehamilan.

Baca Juga: Bisa Menjaga Kesehatan Vagina, Ini Berbagai Manfaat Tidur Telanjang

Berdasarkan studi pada 2017, sekitar 18-22 persen perempuan hamil dan 22-34 persen perempuan memiliki varises di dekat panggul mereka berisiko mengalami varises vulva.

Lebih lanjut lagi, diperkirakan 4 persen perempuan pernah mengalami varises vulva.

Umumnya hal tersebut terjadi selama kehamilan dan biasanya hilang dengan sendirinya dalam waktu 6 minggu setelah melahirkan.

Dapat dikatakan varises vulva jarang dialami oleh perempuan yang belum hamil, sekalipun terjadi yakni pada perempuan yang lebih tua, terutama setelah berdiri lama.

Wanita yang pernah memiliki varises di bagian tubuh lainnya juga berisiko mengalami varises vulva.

Faktor risiko lainnya dari varises vagina ialah karena keturunan sehingga perempuan dengan anggota keluarga yang pernah mengalami varises vagina dapat berisiko.

Cara Mengatasi Varises Vagina

Terdapat beberapa cara yang bisa bantu meredakan varises vagina. Misalnya saat hamil, posisikan tidur miring ke kiri untuk bantu memperbaiki gejala varises vulva.

Untuk mengurangi rasa sakitnya, kamu bisa mengompres area vagina dengan es. 

Selain itu, mengenakan pakaian dalam kehamilan yang mendukung, seperti stoking kompresi dan pendukung juga bisa dilakukan.

Posisikan tidur miring ke kiri saat hamil untuk mengurangi tekanan pada vena cava.

Lebih lanjut lagi, Dokter tidak merekomendasikan menghilangkan varises vulva selama kehamilan karena biasanya hilang dengan sendirinya.

Apabila varises vagina tidak kunjung reda setelah beberapa bulan melahirkan, maka dapat dilakukan prosedur pembedahan.

Demikian gejala, penyebab, dan cara mengatasi masalah kesehatan reproduksi perempuan berupa varises vagina.

(*)

Baca Juga: Jaga Kesehatan Reproduksi Perempuan, Begini Cara Bersihkan Vagina saat Buang Air Kecil