Dampak Jangka Pendek Makan Fast Food, Bisa Tingkatkan Peradangan

Anna Maria Anggita - Sabtu, 5 Maret 2022
Dampak jangka pendek mengonsumsi fast food
Dampak jangka pendek mengonsumsi fast food margouillatphotos

Parapuan.co - Orang yang sibuk dengan kerjaan atau kegiatan lain biasanya tidak sempat memasak makanan sendiri, alhasil mengonsumsi fast food adalah pilihan yang cepat.

Memang bagi sebagian orang, fast food atau makanan cepat saji memiliki rasa yang enak.

Namun demikian harus diketahui bahwa makanan cepat saji tidak baik bagi kesehatan tubuh dalam jangka pendek.

Dilansir dari Medical News Today, berdasarkan tinjauan Fast Food Pattern and Cardiometabolic Disorders: A Review of Current Studies fast food itu tinggi gula, garam, lemak jenuh atau trans, dan banyak pengawet serta bahan olahan lainnya.

Bahkan fast food juga kekurangan beberapa nutrisi, oleh karena itu makanan ini bisa berdampak buruk bagi tubuh dalam jangka pendek, apa saja?

1. Lonjakan gula darah

Makanan cepat saji rusak di tubuh dengan cepat, alhasil menyebabkan lonjakan cepat gula darah karena karbohidrat olahan dan gula tambahan.

Dalam studi The Hidden Dangers of Fast and Processed Food, menyantap makanan cepat saji dapat menyebabkan lonjakan insulin yang mengakibatkan penurunan gula darah.

Kondisi tersebut pun dapat menyebabkan orang merasa lelah.

Baca Juga: 6 Penyakit Akibat Obesitas, Waspada Terjadinya Hal Ini pada Tubuh

2. Tekanan darah

Menyantap makanan cepat saji bisa mengganggu laju tekanan darah, hal ini dibuktikan dalam studi Short term high salt intake reduces brachial artery and microvascular function in the absence of changes in blood pressure.

Pasalnya, mengonsumsi garam dalam kadar tinggi dapat segera memengaruhi berfungsinya pembuluh darah seseorang.

Asupan natrium yang berlebihan juga memiliki kaitan dengan retensi cairan.

3.  Meningkatkan peradangan

Menyantap sedikit makanan cepat saji, meski hanya seporsi saja dapat meningkatkan peradangan di seluruh tubuh.

Satu makanan cepat saji yang tinggi lemak jenuh meningkatkan peradangan saluran napas.

Di mana peradangan ini berperan sebagai pemicu serangan asma.

Baca Juga: Jangan Sampai Stres, Ini 5 Hal yang Menjadi Penyebab Obesitas

4. Memengaruhi asupan nutrisi 

Umumnya fast food itu tidak memiliki kandungan gizi seperti yang dikandung dalam buah dan sayuran segar.

Jika seseorang sering makan makanan cepat saji, mereka mungkin merasa kesulitan untuk mencapai asupan harian yang direkomendasikan yakni setidaknya lima porsi buah dan sayuran.

Menurut Food and Drug Administration (FDA) menyantap fast food membuat tubuh kesulitan mendapat asupan serat ideal.

5. Gangguan makan

Dampak jangka pendek lain dari makan terlalu banyak fast food yakni seseorang dapat mengalami gangguan makan.

Sebab, makanan cepat saji terasa enak, artinya tubuh memecahnya dengan cepat di mulut, dan tidak perlu banyak mengunyah.

Oleh karena itu, ia mengaktifkan pusat penghargaan di otak dengan cepat yang nantinya merangsang ini dan mengurangi keinginan seseorang untuk makan makanan segar yang utuh.

Bahkan kondisi itu dibuktikan pula dalam studi A Single Day of Excessive Dietary Fat Intake Reduces Whole-Body Insulin Sensitivity: The Metabolic Consequence of Binge Eating.

Baca Juga: Jangan Sampai Stres, Ini 5 Hal yang Menjadi Penyebab Obesitas

Tertulis bahwa makan berlebihan dengan lemak tinggi merusak sensitivitas insulin, hal ini kemudian dapat memicu siklus binge eating atau gangguan makan berlebihan.

Dari adanya ulasan di atas telah dibuktikan bahwa makanan cepat saji berbahaya bagi tubuh karena berdampak pada kesehatan. 

Oleh sebab itu, sebaiknya konsumsi makanan cepat saji dibatasi dan perlahan berlarih ke makanan bergizi seimbang, lengkap dengan buah dan sayur. (*)

Usia Sampai Gaya Hidup Jadi Faktor Risiko Pneumonia pada Orang Dewasa