Vladimir Putin Kemukakan Alasan Penyerangan, Perempuan Ukraina Bentak Tentara Rusia Bersenjata

Firdhayanti - Jumat, 25 Februari 2022
Ilustrasi perang Ukraina dan Rusia.
Ilustrasi perang Ukraina dan Rusia. Chandler Cruttenden / Unsplash

Uni Eropa dan AS telah mengumumkan sanksi terhadap Rusia sebagai protes terhadap tindakan militernya. 

Sementara itu, ribuan orang Rusia turun ke jalan di Moskow dan St Petersburg untuk menyatakan keberatan mereka terhadap perang tersebut.

Lebih dari 1.750 pengunjuk rasa ditangkap oleh pihak berwenang Rusia pada hari Kamis di 54 kota, setidaknya 957 di antaranya di Moskow.

Alasan Vladimir Putin Menyerang Ukraina 

Rusia telah melakukan serangan militer pada negara Ukraina pada Kamis (24/2/2022). 

Dalam pidatonya, Vladimir Putin sebagai Presiden Rusia mendeklarasikan operasi militer khusus terhadap Ukraina. 

Rudal-rudal Rusia pun menghujani sejumlah kota di Ukraina.

Putin mengatakan, salah satu alasannya menyerang Ukraina adalah para pemimpin kelompok separatis di Ukraina timur meminta bantuan Rusia.

"Sehubungan dengan itu, saya membuat keputusan untuk mengadakan operasi militer khusus. Tujuannya adalah untuk melindungi orang-orang yang menjadi sasaran pelecehan dan genosida dari rezim Kiev selama delapan tahun," kata Putin, sebagaimana dilansir TASS via Kompas.com

"Dan untuk tujuan ini, kami akan berusaha untuk mendemiliterisasi Ukraina dan mengadili mereka yang melakukan banyak kejahatan berdarah terhadap orang-orang damai, termasuk warga negara Rusia," sambung Putin.

Putin menambahkan bahwa "keadilan dan kebenaran" ada di pihak Rusia, dalam pidato khususnya di televisi. 

Sebelumnya, Putin mengakui kemerdekaan dua wilayah yang dikuasai pemberontak di Ukraina timur, Donetsk dan Luhansk.

Setelah Putin mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk, Barat semakin khawatir Rusia tengah menyusun rencana untuk menyerang Ukraina.

Rusia pun melancarkan serangannya ke Ukraina secara besar-besaran pada Kamis.

Baca Juga: Tentara Perempuan Ukraina Ikut Hadapi Rusia, 10 Persen dari Anggota Angkatan Bersenjata

(*)

Sumber: Kompas.com,Independent UK
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania