Mengenal 4 Jenis Reksa Dana, Pilihanmu Pengaruhi Keuntunganmu!

Aghnia Hilya Nizarisda - Jumat, 11 Februari 2022
Tawarkan keuntungan berbeda, jenis reksa dana harus dipilih berdasarkan tujuan investasi.
Tawarkan keuntungan berbeda, jenis reksa dana harus dipilih berdasarkan tujuan investasi. iStock

Parapuan.co - Reksa dana ialah salah satu instrumen investasi yang disarankan untuk investor pemula karena kamu akan dibantu manajer investasi.

Meskipun manajer investasi akan mengelola portofolio investasi, kamu tetap perlu tahu apa saja jenis reksa dana untuk menentukan pilihanmu.

Pasalnya, jenis reksa dana yang kamu pilih juga akan memengaruhi keuntungan kamu seberapa.

Di samping itu, meski secara umum reksa dana termasuk instrumen investasi yang rendah risiko, tetapi tiap jenisnya juga memiliki risiko yang berbeda.

Nah, pertimbangan yang paling utama saat memilih jenis reksa dana bukan hanya tergiur keuntungannya, melainkan disesuaikan dengan tujuan investasi.

Saat berinvestasi, kita wajib tahu tujuan investasi untuk apa. Lalu, hitunglah seberapa banyak dana yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut.

Misalnya, tujuan investasi kamu adalah untuk dana pendidikan anak dengan total Rp400 juta. Si kecil akan masuk kuliah 20 tahun lagi.

Untuk mendapatkan Rp400 juta ini dalam 20 tahun, Kawan Puan bisa konsisten menyisihkan Rp1,1 juta per bulan selama 20 tahun.

Dengan investasi reksana dana, kamu sudah bisa mendapatkan return Rp681 juta. Jauh lebih tinggi dari tabungan biasa sebesar Rp304 juta.

Baca Juga: Rendah Risiko, Ini 5 Alasan RDPU Bisa untuk Menyimpan Dana Darurat

Itu ialah hasil simulasi Bibit berdasarkan data kinerja di masa lalu, jika kita berinvestasi Rp1,1 juta secara rutin selama 20 tahun dengan level risiko konservatif (penerimaan risiko rendah).

Kalau begitu, bagaimana menentukan kendaraan investasi atau jenis reksa dana yang dipakai?

1. Reksa Dana Pasar Uang (RDPU)

Melansir NOVA, pada umumnya, jika tujuan kamu sifatnya jangka pendek, maka lebih baik menggunakan reksa dana pasar uang agar lebih cuan.

Bisa begitu karena return reksa dana pasar uang memang biasa tapi risikonya paling kecil.

Reksa dana jenis ini hanya melakukan investasi pada Efek bersifat Utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun.

Tujuan dari reksa dana pasar uang adalah untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal.

2. Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT)

Jika tujuan investasi kamu adalah jangka menengah, maka reksa dana pendapatan tetap lebih cuan untuk digunakan.

Baca Juga: Tentukan Keberhasilan Reksa Dana, Ini 5 Tips Memilih Manajer Investasi

Imbal baliknya lebih tinggi dari pasar uang, begitu pun dengan risikonya yang relatif lebih besar dibanding RDPU.

Pasalnya, reksa dana pendapatan tetap melakukan investasi sekurang-kurangnya 80 persen dari aktivanya dalam bentuk Efek bersifat Utang.

Sedangkan, tujuan reksa dana pendapatan tetap adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil.

3. Reksa Dana Saham (RDS)

Di samping itu, jika tujuan investasi kamu untuk jangka panjang di atas 5 tahun, memilih reksa dana saham akan jauh lebih menguntungkan.

Meski begitu, Kawan Puan pun harus sadar bahwa risiko reksa dana saham juga paling besar di antara reksa dana lainnya.

Bisa begitu karena investasinya dilakukan pada saham, maka risikonya lebih tinggi tapi menghasilkan tingkat pengembalian yang tinggi.

Jenis reksa dana ini melakukan investasi sekurang-kurangnya 80 persen dari aktivanya dalam bentuk Efek bersifat Ekuitas.

Baca Juga: Mengenal Reksa Dana Pasar Uang sebagai Intrumen Investasi Minim Risiko

4. Reksa Dana Campuran (RDC)

Reksa dana jenis ini melakukan investasi dalam Efek bersifat Ekuitas dan Efek bersifat Utang.

Nah, itulah 4 jenis reksa dana yang bisa menjadi pilihan kamu saat investasi di instrumen ini. Selain keuntungannya, pastikan kamu mempertimbangkan tujuan investasimu, ya! (*)