Mengenal PISD, Trauma Setelah Perempuan Menikah Jadi Korban Perselingkuhan

Ratu Monita - Kamis, 10 Februari 2022
Perampuan menikah menjadi korban perselingkuhan.
Perampuan menikah menjadi korban perselingkuhan. PeopleImages

Parapuan.co - Perselingkuhan setelah perempuan menikah menjadi sebuah mimpi buruk dalam hubungan pernikahan.

Kesetiaan dan kepercayaan menjadi salah dua faktor yang mendukung pernikahan dapat berjalan harmonis dan langgeng. 

Namun, jika terjadi perselingkuhan setelah perempuan menikah maka tentu saja memberikan dampak buruk pada hubungan. 

Selain hubungan pernikahan yang terancam, kondisi kesehatan mental seseorang yang menjadi korban perselingkuhan pun akan terdampak. 

Dilansir dari laman Psychology Today via Kompas.com, perselingkuhan dapat menyebabkan seseorang mengalami post infidelity stress disorder

Secara psikologis, selingkuh dapat menyebabkan Post-Infidelity Stress Disorder (PISD), gejolak emosional atau stres setelah dikhianati atau diselingkuhi pasangan.

Psikolog Dennis Ortman mengungkap bahwa Post-Infidelity Stress Disorder mirip dengan Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD).

Umumnya, mereka yang mengalami PTSD akan selalu teringat akan hal yang membuatnya trauma.

Sama halnya dengan wanita menikah yang mengalami PISD, ia akan selalu teringat akan pengkhianatan pasangan yang pernah dialaminya.

Baca Juga: 3 Tipe Kepribadian yang Rentan Selingkuh, Salah Satunya Psikopat