Kumpulan saraf-saraf tersebut juga memiliki fungsi berbeda-beda dalam pengaturan sehari-hari pada tubuh kucing.
"Jadi, ada saraf yang mengatur tentang proses kencing, kemudian ada saraf yang mengatur tentang BAB (buang air besar)," ujar drh. Mirza.
"Nah, jika saraf-saraf ini ketarik, otomatis banyak risiko yang muncul seperti susah pipis, kemudian juga defekasi atau susah BAB," imbuhnya.
Tak hanya itu, menarik ekor kucing dapat menimbulkan berbagai risiko karena kumpulan saraf yang memiliki fungsi berbeda-beda.
Bahkan, menarik ekor juga berpotensi menyebabkan kelumpuhan pada kucing di bagian tubuh lainnya.
Oleh karena itu, menarik ekor kucing dapat berisiko menimbulkan cedera pada cauda equina atau kumpulan saraf-saraf.
Dokter Mirza juga mengimbau kepada para pemilik kucing yang memiliki anak kecil agar tidak menarik-narik ekor kucing peliharaannya.
Nah, kini para orang tua perlu memberi edukasi kepada anak-anak atau pun orang sekitar tentang bahaya menarik ekor kucing.
Semoga informasinya bermanfaat ya, Kawan Puan.
Baca Juga: Kucing Peliharaan Mengalami Masalah Bau Mulut? Coba Lakukan Hal Ini
(*)
