Menurut Aliando, gangguan OCD pada setiap orang bisa berbeda-beda.
Dalam kasus yang dialaminya, ia termasuk tipe pasien yang tidak tega melihat sesuatu dicampakkan.
"Kalau misalkan dari Ali, kan orang beda-beda ya OCD-nya, kalau Ali tuh, aduh apa sih namanya, kalau yang barang tuh nggak boleh ada yang ngambil," ucap Aliando.
"Kayak ibaratnya sampah aja tuh maunya disimpan, nggak mau dibuang karena kasihan," sambungnya.
Aliando kerap kasihan ketika melihat sesuatu yang dicampakkan karena hal itu dapat menyakiti dirinya sendiri.
"Melihat hal-hal yang dicampakkan itu kasihan. Nah itu tuh kayak nyakitin diri sendiri juga ngelihatnya," kata dia.
Adapun gejala lain yang dirasakan Aliando adalah perasaan harus menyelesaikan sesuatu dengan sempurna.
Bahkan, Aliando mengalaminya saat sedang melakukan siaran langsung di Instagramnya.
Ali terus menyalakan dan mematikan siaran langsungnya karena belum sempat mengucapkan kata-kata perpisahan pada penonton.
"Kayak gini aja nih, kan gue live berkali-kali live ya on dan off, on dan off, kenapa? Karena gue nggak closing," ucap Aliando.
"Gue harus closing, nggak bisa tuh kayak main tutup, gue nggak bisa tuh, gue harus ada say goodbye dulu, gitu," sambungnya.
Setelah menjalani terapi OCD kelak, Aliando mengaku belum berniat kembali ke industri hiburan.
Artis 25 tahun itu akan mengambil waktu untuk istirahat telebih dahulu.
"Rencana habis ini tetap gua akan selesai OCD, akan tetap lanjut istirahat ya teman-teman. Jadi gue nggak langsung bikin, gue selesai OCD langsung bikin proyek, jadi tetap habis selesai OCD gue istirahat dulu," ucapnya.
Baca Juga: Mengenal OCD, Gangguan Mental Ekstrem yang Dialami Aliando Syarief
(*)
