Parapuan.co – Komedo merupakan salah satu persoalan kulit yang umum dialami setiap orang. Biasanya, komedo timbul di zona T wajah, yakni dahi, hidung, hingga bagian pipi yang dekat dengan hidung. Sebab, area tersebut memiliki lebih banyak kelenjar minyak (oil gland).
Mengutip dari laman Medical News Today, komedo adalah sisa minyak wajah (sebum) bercampur dengan kotoran dan butiran kulit mati yang menyumbat pori-pori kulit. Komedo dapat dikategorikan sebagai jerawat ringan.
Orang yang memiliki jenis kulit berminyak lebih berisiko mengalami persoalan komedo. Sebab, produksi sebum, terutama pada zona T wajah, lebih tinggi.
Komedo juga dapat disebabkan oleh faktor genetik. Fluktuasi hormon tertentu dapat mendorong produksi sebum dan menyebabkan komedo mudah terbentuk. Apabila memiliki anggota keluarga yang kerap mengalami breakout komedo, bisa jadi Kawan Puan lebih berisiko.
Komedo juga terdiri dari dua jenis, yaitu komedo hitam (blackhead) dan putih (whitehead). Blackhead merupakan komedo yang terbuka sehingga teroksidasi dan berubah warna menjadi hitam. Sementara itu, whitehead adalah komedo yang muncul di bawah permukaan kulit dan berwarna putih atau lebih terang dibanding kulit di sekitarnya.
Meski merupakan masalah kulit yang umum, kehadiran komedo membuat Kawan Puan tidak percaya diri, insecure, dan frustrasi. Pasalnya, komedo membuat kulit tampak kusam dan tampilan pori-pori kulit wajah menjadi lebih besar.
Apabila komedo sudah terlalu tebal, tekstur kulit wajah pun menjadi tidak halus. Ketika terinfeksi oleh bakteri, komedo juga memiliki kemungkinan besar memicu timbulnya jerawat (acne prone).
Kondisi kulit seperti itu kerap membuat Kawan Puan kesal dan memutuskan memencet komedo satu per satu setiap kali bercermin. Bukan menjadi lebih baik, kondisi kulit malah lebih buruk.
Memencet komedo akan menimbulkan jaringan parut (scar), membuat pori-pori menjadi lebih besar, dan infeksi yang menyebabkan jerawat bernanah (pustula).
Baca Juga: Agar Komedo Tak Muncul Lagi, Lakukan Perawatan Ini secara Konsisten
