Perlu Tahu, Ini 5 Mitos tentang Depresi yang Kerap Disalahartikan

Ericha Fernanda - Senin, 24 Januari 2022
Mitos tentang depresi
Mitos tentang depresi gawrav

Parapuan.co - Depresi adalah gangguan suasana hati (mood) yang ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam dan kehilangan minat beraktivitas.

Penderita depresi biasanya memiliki gejala seperti kehilangan energi, gangguan tidur, rasa tidak tenang, perasaan tidak berguna, sulit berkonsentrasi, dan perasaan tidak berguna.

“Seseorang dengan depresi umumnya lebih mudah tersinggung atau cemas,” kata Cory Newman, Ph.D., direktur Pusat Terapi Kognitif di University of Pennsylvania, mengutip Prevention.

Depresi merupakan gangguan mental serius, tetapi masih sering disalahartikan karena mitos-mitos yang ada dan dipercaya.

Untuk meluruskannya, berikut ini 5 mitos dan fakta yang benar tentang depresi yang perlu diketahui. Yuk, simak!

1. Mitos: Orang sedih dan cemas pasti depresi

Perasaan sedih dan cemas adalah normal, tetapi penderita depresi lebih mudah tersinggung, cemas, dan sedih yang mendalam.

Efek depresi memengaruhi beberapa fungsi otak, yang menyebabkan kesulitan berkonsentrasi dan memutuskan sesuatu.

Intinya, depresi dikaitkan dengan perubahan suasana hati yang signifikan dan penderitanya menjadi lebih argumentatif, putus asa, dan mengisolasi diri.

Baca Juga: 4 Penyebab Utama Depresi, Mulai Riwayat Keluarga hingga Kepribadian

2. Mitos: Setiap orang pernah mengalami depresi

Merasa tertekan atau stres belum tentu berujung depresi, sebab depresi sejatinya adalah diagnosis spesifik.

Menurut Cory, depresi adalah perubahan suasana hati yang lebih konstan dan berlangsung lama, mulai dua minggu hingga berbulan-bulan.

“Depresi klinis terdiri dari sejumlah gejala yang dialami hampir setiap hari, setidaknya selama dua minggu,” ujar Cory.

Gejalanya seperti perasaan sangat bersalah atau tidak berharga, kehilangan minat pada aktivitas disukai, atau pikiran untuk bunuh diri.

3. Mitos: Depresi hanya memengaruhi suasana hati

Suasana hati adalah bagian dari gejala utama depresi, tetapi juga dapat menguras energi, memengaruhi nafsu makan, serta mengganggu tidur.

Menurut Cory, gejala fisik lainnya akibat depresi ialah gatal-gatal, migrain, gangguan pernapasan, jantung, dan pencernaan.

"Keadaan mental dan emosional dapat memicu reaksi fisik tertentu, begitu pun sebaliknya," kata Cory.

Baca Juga: Penting! Psikiater Ungkap Kenapa Depresi Sering Dikaitkan dengan Bunuh Diri

4. Mitos: Depresi bisa diatasi tanpa bantuan profesional

Sembuh dari depresi bukan hanya tentang kemauan, melainkan kondisi ini dapat menyebabkan perubahan tubuh dan otak sekaligus.

Bahan kimia pengatur suasana hati pada penderita depresi tidak seimbang dan kompleks, sehingga menimbulkan gejala serius.

Dengan bantuan profesional seperti psikiater, penderita depresi dapat mempelajari keterampilan untuk mencegah gejala atau mengatasi lebih baik jika muncul.

Bahkan beberapa penderita mungkin memerlukan obat untuk membantu menyeimbangkan suasana hati dan membantu tidur.

5. Mitos: Depresi sangat sulit diobati

“Depresi adalah suatu kelainan,” kata Cory. Namun, gangguan mental ini dapat diobati dengan tekad kuat dan pemulihan yang konsisten.

Depresi tidak datang dengan sendirinya, melainkan ada kondisi kecemasan, gangguan stres pascatrauma (PTSD), dan penyalahgunaan zat yang sering menyertai depresi.

 Baca Juga: Perlu Segera Ditangani, Ini Berbagai Cara Perawatan Depresi, Apa Saja?

Dengan terapi dan pengobatan serta bantuan yang tepat, penderita depresi dapat menunjukkan perbaikan dirinya seiring waktu.

Jadi, itulah 5 mitos dan fakta yang benar tentang depresi yang perlu diketahui ya, Kawan Puan. Carilah bantuan dan jangan self diagnosed, ya. (*)

Sumber: Prevention
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda

Mengenal Apa Itu Yellow Noise, Suara Menenangkan yang Bisa Tingkatkan Konsentrasi