Tahun Macan Air 2022, Begini Kisah Dipilihnya 12 Hewan sebagai Shio

Arintya - Kamis, 30 Desember 2021
Tahun Macan Air 2022 dan dipilihnya 12 hewan sebagai shio.
Tahun Macan Air 2022 dan dipilihnya 12 hewan sebagai shio. badboydt7/iStockphoto

Parapuan.co – Kawan Puan, sebentar lagi kita akan menyambut tahun 2022 yang dilambangkan sebagai Macan Air.

Berkaitan dengan tahun Macan Air 2022, ada 12 Shio yang sering dikenal sebagai penanda tahun dan juga peruntungan dalam budaya masyarakat Tionghoa.

Shio yang dikenal di Indonesia berasal dari astrologi Tionghoa yang sudah ada sejak 2000 tahun lalu lo, Kawan Puan.

Lebih lanjut, astrologi Tionghoa tidak hanya membahas mengenai 12 Shio (tikus, kerbau, macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing, dan babi), tetapi juga menggabungkan yin dan yang beserta lima elemen utama (Logam, Kayu, Air, Api, dan Tanah).

Hal tersebut membuat astrologi Tionghoa menjadi lebih kompleks jika dibandingkan dengan astrologi barat.

Dipilihnya 12 hewan sebagai shio

Lambang 12 hewan dalam Shio yang kita kenal saat ini berasal dari mitologi Tionghoa mengenai Raja Langit (Tian Gong, Jade Emperor, Yu Huang) sang penguasa surga.

Cerita diawali dari Raja Langit yang ingin membuat cara dalam menghitung dan mengukur waktu.

Baca Juga: Sambut Tahun Macan Air 2022, Ini Cara Mengetahui Shio dari Tahun Lahir

Untuk itu, ia mengatur sebuah perlombaan yang diikuti oleh 12 binatang, yakni tikus, kerbau, macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing, dan babi.

Kedua belas hewan tersebut diberi tugas untuk berlomba menyeberangi sungai. Barang siapa yang sampai ke sembrang sungai terlebih dahulu, maka ia akan diberi tempat pertama dalam kalender shio, dilanjutkan dengan hewan yang sampai setelahnya.

Tikus yang ingin memenangkan lomba bangun di pagi hari agar bisa memulai lombanya lebih dulu. Ketika sampai di sungai ia bertemu dengan kuda, macan, dan kerbau. Melihat sungai yang cukup dalam untuk tubuhnya yang kecil, ia meminta tumpangan dari hewan yang lebih besar.

Macan dan Kuda menolak permintaan tersebut karena tidak ingin Tikus membodohi mereka. Namun, Kerbau yang baik hati dengan sukarela memberikan tumpangan kepada tikus.

Kerbau pun menyebrangi sungai bersama Tikus yang duduk di atas kepalanya. Akan tetapi, ketika kerbau mendekati seberang sungai, Tikus melompat lebih dulu sehingga ia berhasil menempati posisi pertama diikuti oleh Kerbau dan Macan.

Penulis:
Editor: Arintya