Parapuan.co - Kasus kekerasan seksual kembali lagi terjadi pada seorang remaja perempuan di Bandung.
Remaja perempuan yang baru berusia 14 tahun dan duduk di bangku pertama SMP itu diculik kemudian disekap.
Ia diculik di kawasan dekat rumahnya lalu dibawa ke suatu tempat oleh pelaku untuk dikurung di sana selama seminggu.
Selama disekap, korban dicekoki minuman keras (miras) yang membuatnya tidak sadarkan diri.
Baca Juga: Kasus Kekerasan Berbasis Gender Online di Indonesia Meningkat, Ini Kategorinya!
Setelah dicekoki miras, korban pun diperkosa oleh puluhan laki-laki selama kurang lebih 7 hari masa penyekapannya.
Hal yang bikin sedih dan sakit hati, korban pun dijual sebagai pekerja seks komersil (PSK) setelah diperkosa.
Kasus pelecehan seksual yang dialami oleh remaja perempuan itu pertama diunggah oleh akun Instagram @alvianakmal, yang kemudian diunggah ulang oleh akun Twitter @dindamauizzahhh.
Melansir unggahan Instagram @alvianakmal via Twitter @dindamauizzahhh, ia meminta tolong untuk memviralkan kasus pelecehan seksual terhadap remaja perempuan ini.
"Viralkan anak di bawah umur, berumur 14 tahun diculik dan diperkosa ramai-ramai setelah diperkosa anak itu dijadikan PSK dijual ke lebih dari 20 orang di aplikasi MeCh*t," tulisnya.
Tidak ada tempat yang aman untuk anak dan perempuan di Indonesia ???? pic.twitter.com/bX9m0FeSiH
— ???? (@dindamauizzahhh) December 28, 2021
"Korban dipukuli dan ingin dibunuh jika melawan. Saat ini korban masih stres dan teriak-teriak ketakutan dan terus menangis," terang pemilik akun @alvianakmal di Instagram itu.
Diperkirakan, ada sekitar 20 orang pelaku pemerkosaan terhadap remaja perempuan itu.
20 orang pelaku itu tidak hanya memerkosa korban tapi melakukan kekerasan fisik lainnya pula.
Para pelaku memukul dan menyeret korban demi memaksanya melayani nafsu para laki-laki itu.
Korban disekap di suatu tempat selama kurang lebih 7 hari, dimana selama ia itu mendapat perlakuan kekerasan seksual dari para pelaku.
Mirisnya, meski korban sudah mengalami kekerasan seksual dan diperkosa oleh 20 orang laki-laki, para pelaku itu tetap memukul dan mengancam akan membunuhnya.
Melansir dari TribunJabar.id, korban diculik sejak tanggal 15 Desember 2021.
Korban kemudian baru ditemukan pada 22 Desember oleh ayahnya sendiri.
Ayah korban pulalah yang berhasil menangkap tiga dari puluhan pelaku.
Sang ayah mengunggah status di Facebook untuk mencari anaknya yang sudah hilang selama beberapa hari dari rumah.
Ayah korban mengunggah postingan tersebut selama beberapa kali, yakni tanggal 17, 18, dan 19 Desember 2021.
Baca Juga: Prihatin, Voice of Baceprot Bahas Kasus Pelecehan Seksual saat Konser Eropa
Lalu tanggal 20 Desember 2021 ada yang mengatakan bahwa ia melihat korban di daerah Leuwi Panjang. Namun saat ayahnya ke sana, korban sudah tidak ada.
Kemudian tanggal 22 Desember 2021 ada lagi orang yang melihat postingan ayah korban dan ternyata adalah calon penyewa anaknya di aplikasi MeCh*t.
Calon penyewa itu menghubungi ayah korban sehingga pelaku bisa ia jebak di Ciroyom, Bandung.
Dari informasi yang ada di unggahan akun @alvianakmal, tiga orang pelaku yang sudah ditangkap itu antara lain adalah S alias P (laki-laki, 19 tahun), I (laki-laki, 19 tahun), dan L (perempuan, 17 tahun).
Sedangkan satu laki-laki berusia 40 tahun yang disebut sebagai Deden masih buron bersama dengan pelaku pemerkosaan lainnya.
"Pelakunya kita amankan laki-laki dua orang dan satu perempuan, istri salah satu pelaku karena dia ada situ jadi turut serta," ucap AKBP Rudi Trihandoyo.
Sampai dengan saat ini, kasus kekerasan seksual pada remaja perempuan di Bandung itu terus diusut.
Pelaku yang kabur dan buron pun akan sesegera mungkin ditangkap.
Sementara itu, netizen media sosial banyak yang memberikan dukungan pada korban dan keluarganya.
Mereka tidak hanya membantu dengan kata-kata maupun doa, namun bantuan materiel pula.
Baca Juga: Film Georgia: Sulitnya Keluarga Korban Pemerkosaan Mencari Keadilan
(*)