Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Film Georgia: Sulitnya Keluarga Korban Pemerkosaan Mencari Keadilan

Kompas.com - 18/12/2021, 18:37 WIB
Editor Arintya

Parapuan.co - Kawan Puan, sudahkah kamu menonton film pendek Georgia?

Film Georgia belum lama ini menjadi perbincangan hangat di lini masa Twitter. Bahkan ada beberapa akun yang membahas khusus film pendek asal Korea Selatan ini.

Film pendek yang disutradarai Jayil Pak ini sebelumnya sempat ditayangkan di Jogja Netpac Asian Film Festival (JAFF) di Yogyakarta pada awal bulan Desember.

Film ini sontak langsung ramai karena memiliki jalan cerita yang serupa dengan rentetan kasus kekerasan seksual yang terjadi di Indonesia.

Kisah tokoh anak perempuan dalam film ini sama persis dengan mendiang NWR, korban kekerasan seksual di Mojokerto yang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

Film Georgia menggaungkan pesan yang sama dengan apa yang sedang diperjuangkan perempuan di Indonesia.

Baca Juga: Menang FFI 2021, Lagu Mian Tiara Dibuat untuk Penyintas Kekerasan Seksual

Hal itu yang mendorong pemilik akun media sosial @mineurbaes untuk meminta izin Jayil Pak menayangkan Georgia di YouTube hanya dengan akses 24 jam.

Melihat kasus kekerasan seksual yang terjadi di Indonesia, Jayil Pak pun mengizinkan pesan dalam film ini disaksikan oleh masyarakat Indonesia secara cuma-cuma.

"Kami juga sangat sedih mendengar kasus serupa (dengan di film kami) terjadi baru-baru ini di Kabupaten Mojokerto," tulisnya di kolom keterangan video di YouTube-nya.

"Kami diingatkan bahwa perjuangan untuk keadilan dan reformasi hukum adalah perjuangan yang berat di mana pun Anda berada di dunia," sambungnya.

PARAPUAN berkesempatan untuk menyaksikan Georgia di YouTube, yang saat itu sudah hampir menyentuh batas jam penayangannya.

Georgia menceritakan perjuangan seorang ayah dan ibu penderita stroke yang berusaha memperjuangan keadilan bagi anaknya.

Lee Jina, anak mereka, memutuskan untuk mengakhiri hidupnya setelah menjadi korban kekerasan seksual oleh 18 pelaku.

Jina adalah perempuan muda yang penuh mimpi, ia ingin melanjutkan pendidikan desain di Georgia, Amerika Serikat.

Namun, memperjuangkan keadilan mendiang anaknya ternyata tidak semudah itu.

Hidup dalam kondisi ekonomi pas-pasan, suara dan tuntutan orang tua Lee Jina tidak didengar oleh pihak penegak hukum dan kepolisian.

Keadilan pun harus kalah dengan mereka yang memiliki status sosial tinggi dan kekuasaan.

Sepanjang film ini, penonton diajak untuk melihat perjalanan kedua orang tua Jina dalam membuat banner dengan font tulisan Georgia.

Sayangnya, font tersebut tidak dapat digunakan di bahasa Korea.

Georgia diangkat dari kisah nyata yang terjadi di Korea Selatan pada 2004 silam.

Pada tahun itu, muncul kasus Miryang di mana ada seorang siswi yang diperkosa oleh 40 siswa selama setahun.

Baca Juga: Peduli dengan Isu Kekerasan Seksual, Wregas Bhanuteja Buat Film Penyalin Cahaya

30 menit merupakan waktu yang singkat untuk menjelaskan isu yang kompleks, namun film ini berhasil menjabarkan apa yang harus penonton ketahui soal kasus kekerasan seksual.

Umumnya, film tentang kekerasan seksual diambil dari perspektif korban.

Namun Georgia menawarkan pandangan baru yaitu dari perjuangan orang tua dalam mencari keadilan bagi anak perempuannya.

Sudut pandang ini sudah lama terkubur, bahkan di negeri kita sendiri.

Jarang ada yang menyoroti nasib orang tua dan kerabat korban kekerasan seksual, terlebih jika korban memilih untuk mengakhiri hidup.

Kasus kekerasan seksual seringkali ditutup tanpa dituntaskan oleh lembaga hukum seperti kepolisian.

Apakah Kawan Puan bisa membayangkan, berapa banyak orang tua di luar sana yang masih menuntut keadilan bagi anaknya yang adalah korban kekerasan seksual?

Kesedihan dan pilu yang dirasakan oleh kedua orang tua Jina disampaikan dalam film ini dengan puitis dan lembut.

Film kekerasan seksual umumnya secara gamblang menunjukkan trauma korban dan kejadian mengerikan tersebut.

Namun film ini dapat berbicara lewat bahasa visual yang menyimpan banyak makna mendalam.

PARAPUAN melihat adanya dominasi warna merah, biru, dan putih, yang merupakan representasi dari bendera Korea Selatan.

Baca Juga: Kasus Kekerasan Berbasis Gender Online di Indonesia Meningkat, Ini Kategorinya!

Film ini mencoba untuk mewakilkan perempuan dan kaum minoritas di Korea Selatan secara keseluruhan.

Selain itu, warna hitam dan kuning yang merupakan warna bendera negara bagian Georgia juga muncul saat di mana nama Jina dibicarakan.

Warna hitam dan kuning tersebut juga banyak ditemukan di pakaian karakter ibu, yang memiliki hubungan rahim yang kuat dengan Jina.

Payung transparan juga menjadi salah satu elemen dengan makna mendalam yang terlihat di film ini.

Hukum sering dikaitkan dengan benda payung karena sama-sama memiliki fungsi untuk melindungi.

Payung transparan yang digunakan oleh masyarakat dalam film ini menjadi representasi dari harapan akan hukum yang transparan.

Dalam film ini, lembaga hukum menyembunyikan kepentingan pribadi dengan pihak-pihak yang lebih punya kuasa.

Seperti di Indonesia, hukum di film ini tidak memihak kepada korban kekerasan seksual.

Di akhir film ini, banner dengan jenis tulisan Georgia pun berhasil dicetak.

Namun, tidak ada kata-kata yang berhasil dibaca, hanya ada kotak-kotak berjejer.

Walau begitu, banner tuntutan tersebut tetap dipasang oleh kedua orang tua Jina, menjadi pesan-pesan lantang yang diabaikan.

Film Georgia tidak memberikan solusi atau akhir bahagia dari perjuangan orang tua korban kekerasan seksual.

Film ini menangkap realita, bak air dingin yang disiram ke wajah, film ini membangunkan masyarakat untuk melihat realita yang terjadi.

Secara jujur, Georgia adalah rupa nyata ketidakadilan hukum bagi korban kekerasan seksual dan kelompok ekonomi kelas bawah. (*)

Review ini ditulis oleh Alessandra Langit - Parapuan.


Terkini Lainnya

3 Tokoh Perempuan Kuat di Film Indonesia, Ada Sosok Anggini di Wiro Sableng

3 Tokoh Perempuan Kuat di Film Indonesia, Ada Sosok Anggini di Wiro Sableng

PARAPUAN
Tampil Modis dan Fashionable dengan Padu Padan Baju Setelan

Tampil Modis dan Fashionable dengan Padu Padan Baju Setelan

PARAPUAN
Rahasia Kulit Glowing: Rajin Sarapan dengan 5 Makanan Ini

Rahasia Kulit Glowing: Rajin Sarapan dengan 5 Makanan Ini

PARAPUAN
Berapa Lama Hair Botox Bisa Atasi Masalah Rambut? Ini Jawabannya

Berapa Lama Hair Botox Bisa Atasi Masalah Rambut? Ini Jawabannya

PARAPUAN
Liburan ke Jogja Pertama Kali, Wajib Kunjungi 5 Destinasi Wisata Ini

Liburan ke Jogja Pertama Kali, Wajib Kunjungi 5 Destinasi Wisata Ini

PARAPUAN
Jangan Tergiur Harga Murah! Ini  Bahaya Pakai Behel Abal-abal

Jangan Tergiur Harga Murah! Ini Bahaya Pakai Behel Abal-abal

PARAPUAN
Kronologi Anissa Aziza Diikuti Orang Tak Dikenal Saat Belanja Sendirian di Mall

Kronologi Anissa Aziza Diikuti Orang Tak Dikenal Saat Belanja Sendirian di Mall

PARAPUAN
Cerita Aktris Perjuangkan Kariernya, Intip Sinopsis Drakor Beauty and Mr. Romantic

Cerita Aktris Perjuangkan Kariernya, Intip Sinopsis Drakor Beauty and Mr. Romantic

PARAPUAN
Komunitas e-Sport Ro8 Sediakan Fasilitas Belajar hingga Bersosialisasi Antar Gamers

Komunitas e-Sport Ro8 Sediakan Fasilitas Belajar hingga Bersosialisasi Antar Gamers

PARAPUAN
Sambut Hari Lebaran, Astra Otoshop Bagi-bagi Hadiah Lewat Program Ramadhan Ekstra

Sambut Hari Lebaran, Astra Otoshop Bagi-bagi Hadiah Lewat Program Ramadhan Ekstra

PARAPUAN
Segar untuk Buka Puasa, Simak Tips Mudah Bikin Hwachae Minuman ala Korea

Segar untuk Buka Puasa, Simak Tips Mudah Bikin Hwachae Minuman ala Korea

PARAPUAN
Rawda Umroh Bandung Hadirkan Paket Umrah dengan Harga Ramah di Kantong

Rawda Umroh Bandung Hadirkan Paket Umrah dengan Harga Ramah di Kantong

PARAPUAN
Dewangga Jogja Sediakan Jasa Travel Umrah yang Terjangkau, Ini Daftar Paketnya

Dewangga Jogja Sediakan Jasa Travel Umrah yang Terjangkau, Ini Daftar Paketnya

PARAPUAN
Rayakan Hari Autisme Sedunia, Ini 3 Kisah Kreator Beri Edukasi Autisme pada Masyarakat

Rayakan Hari Autisme Sedunia, Ini 3 Kisah Kreator Beri Edukasi Autisme pada Masyarakat

PARAPUAN
Ini Rekomendasi Tempat Sewa Baju Lebaran Mewah, Harga Lebih Terjangkau

Ini Rekomendasi Tempat Sewa Baju Lebaran Mewah, Harga Lebih Terjangkau

PARAPUAN
Rekomendasi Tempat Olahraga Outdoor Populer di Jakarta untuk Isi Akhir Pekan

Rekomendasi Tempat Olahraga Outdoor Populer di Jakarta untuk Isi Akhir Pekan

PARAPUAN
Jadikan Lari Sebagai Hobi yang Menyenangkan, Ini Tipsnya untuk Pemula

Jadikan Lari Sebagai Hobi yang Menyenangkan, Ini Tipsnya untuk Pemula

PARAPUAN
Ini Tantangan Ibu Bekerja sebagai Perempuan Peneliti Menurut Dr. Widiastuti Setyaningsih

Ini Tantangan Ibu Bekerja sebagai Perempuan Peneliti Menurut Dr. Widiastuti Setyaningsih

PARAPUAN
Kurang Bijak, Ini Alasan Ambil Utang untuk Resepsi Tidak Dianjurkan

Kurang Bijak, Ini Alasan Ambil Utang untuk Resepsi Tidak Dianjurkan

PARAPUAN
Hadirkan Hidangan Khas Thailand, Ini Rekomendasi Tempat Bukber di Jakarta

Hadirkan Hidangan Khas Thailand, Ini Rekomendasi Tempat Bukber di Jakarta

PARAPUAN
Ingin Jadi Ilmuwan Pangan? Dr. Widiastuti Setyaningsih Beberkan Tipsnya

Ingin Jadi Ilmuwan Pangan? Dr. Widiastuti Setyaningsih Beberkan Tipsnya

PARAPUAN
Penyakit Cloud Cytoma Muncul di Drakor Queen of Tears, Benarkah Ada Penyakitnya?

Penyakit Cloud Cytoma Muncul di Drakor Queen of Tears, Benarkah Ada Penyakitnya?

PARAPUAN
Sariayu Martha Tilaar Gelar Acara Buka Puasa Bersama Sahabat Sariayu

Sariayu Martha Tilaar Gelar Acara Buka Puasa Bersama Sahabat Sariayu

PARAPUAN
Transformasi Family Business untuk Sustainability

Transformasi Family Business untuk Sustainability

PARAPUAN
Rekomendasi Parfum Pria dengan Aroma Spicy yang Maskulin dari BVLGARI MAN

Rekomendasi Parfum Pria dengan Aroma Spicy yang Maskulin dari BVLGARI MAN

PARAPUAN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com