Parapuan.co – Kawan Puan, kekerasan seksual adalah sumber ketakutan tersendiri bagi setiap perempuan.
Sayangnya, hal ini bisa terjadi kapanpun dan dimanapun perempuan berada.
Bahkan kita juga tidak bisa menebak seseorang yang akan menjadi pelaku kekerasan seksual.
Pun keadaan ini bisa dilakukan oleh orang yang kita cintai, seperti keluarga bahkan pasangan sendiri.
Baca Juga: Alami Kekerasan Seksual, Masih Banyak Perempuan yang Memilih Bungkam
Di lingkungan rumah tangga, kekerasan seksual masih kerap terjadi.
Dan perempuan masih menjadi korban utama dan orang yang paling dirugikan.
Tak hanya perempuan, terkadang dalam permasalahan kekerasan rumah tangga, anak juga kerap menjadi korban kekerasa seksual.
Kawan Puan, kekerasan seksual tidak hanya dilakukan secara fisik tetapi juga bisa dilakukan secara verbal.
Kekerasan seksual secara verbal biasanya dilakukan dengan menghina, merendahkan atau bahkan mencemooh perempuan.
Banyak dampak yang dirasakan oleh perempuan saat mereka mengalami pelecehan seksual seperti adanya gangguan mental dan psikis.
Karenanya, menyuarakan kekerasan seksual adalah hal yang perlu dilakukan oleh korban.
Namun, meski mengalami pelecehan seksual masih banyak perempuan yang memilih bungkam.
Baca Juga: Pernah Alami Kekerasan Seksual, Marion Jola, Danila, dan Ramengvrl Rilis Lagu Don't Touch Me
Padahal saat mulai menyuarakan apa yang mereka alami, sebenarnya ini merupakan ancaman maskulinitas bagi para laki-lali.
Dalam kehidupan sehari-hari, saat perempuan mencoba menyuarakaan kekerasan yang mereka alami, alih-alih mendapatkan dukungan, mereka sering kali disangkal dan disalahkan.
Hal ini menyebabkan korban kekerasan seksual merasa ragu untuk menyuarakan apa yang mereka alami dan tidak memiliki keberanian untuk melapor.
Bahkan Komnas Perempuan telah menyakinkan bahwa bersuara atas kekerasan seksual bukanlah aib.
“Bersuara atas kekerasan seksual yang dialami bukanlah aib, bersuara atas kekerasan seksual adalah usaha untuk menjaga harkat kemanusiaan perempuan dan meneguhkan keadilan bagi korban,” tulis Komnas Perempuan pada salah satu unggahan Instagramnya.
Kawan Puan, untuk itulah kita perlu mendukung korban kekerasan seksual ketika mereka ingin buka suara.
Sebab turut menyuarakan kekerasan seksual adalah meneguhkan keadilan bagi para korban. (*)
Baca Juga: Komnas Perempuan Tanggapi Dugaan Pelecehan yang Dilakukan Gofar Hilman