Parapuan.co - Baru-baru ini jagat sinetron kembali dihebohkan dengan sinetron yang disebut mengandung kekerasan pada perempuan.
Saluran TV swasta, Indosiar, menuai polemik setelah menayangkan sinetron berjudul Suara Hati Istri: Zahra.
Menayangkan pemeran Zahra (LCF), seorang aktris yang berusia anak yaitu 15 tahun, sebagai karakter berusia 17 tahun yang menjadi istri ketiga dari laki-laki berumur 39 tahun.
Sinetron ini disebut telah melanggengkan praktik perkawinan anak yang merupakan bagian dari kekerasan berbasis gender dan momok bagi banyak anak perempuan di Indonesia.
Tayangan ini telah menuai kecaman dari banyak pihak termasuk warganet, aktivis, dan seleb tanah air untuk segera diberhentikan.
Bukan menampilkan kekerasan berbasis gender, sinetron 'Suara Hati Istri' juga menampilkan topik poligami yang sangat sensitif bagi masyarakat Indonesia.
Rupanya, tak hanya sinetron Zahra yang menampilkan tayangan yang mendiskreditkan perempuan.
Ada juga tayanng sempat menampilkan inferioritas terhadap perempuan dan lagi-lagi lolos sensor di kancah pertelevisian Indonesia.
Sinetron yang dimaksud adalah Buku Harian Seorang Istri yang tayang di saluran TV swasta, SCTV.
Bahkan, sinetron ini juga memuatan konten yang berisi kekerasan pada perempuan, termasuk emosional dan fisik.
Source | : | kpi.go.id |
Penulis | : | Ericha Fernanda |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR