Gebyar Isi Piringku PAUD Ajak Guru dan Orang Tua Penuhi Gizi Seimbang Anak sejak Dini

Aghnia Hilya Nizarisda - Rabu, 29 Desember 2021
Isi Piringku adalah program Kemenkes untuk gizi seimbang setiap hari.
Isi Piringku adalah program Kemenkes untuk gizi seimbang setiap hari. Kemenkes RI

Kegiatan ini mengajak untuk terus meningkatkan peran aktif mereka dalam pemenuhan gizi seimbang sejak dini, sebagai salah satu langkah penting pencegahan stunting.

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdas dan Dikmen) Djajeng Baskoro pun mengapresiasi jika ada upaya selaras.

“Kami menyambut upaya Danone Indonesia yang memiliki inisiatif positif untuk memberi edukasi guru dan orang tua tentang gizi seimbang melalui Pedoman Gizi Isi Piringku,” ujar Djajeng.

“Sehingga dapat mendukung terciptanya generasi masa depan yang lebih maju,” tambahnya.

Baca Juga: Jelang Persiapan Sekolah Tatap Muka, Ini Tips Penuhi Asupan Gizi Anak

Terlebih, pedoman edukasi Isi Piringku yang disusun oleh Danone Indonesia yang bekerja sama dengan Fakultas Ekologi Manusia IPB ini juga dapat digunakan oleh guru-guru PAUD untuk edukasi makan dan minum sekali saji untuk anak usia 4-6 tahun sejak tahun 2017.

Adapun porsi Isi Piringku terdiri dari kombinasi 50% buah dan sayur – 1/3 buah dan 2/3 sayur, serta 50% karbohidrat dan protein – dengan pembagian 1/3 lauk dan 2/3 karbohidrat.

Pasalnya, panduan makan sehat tersebut tidak hanya membuat anak kenyang, tetapi juga memastikan tubuhnya sehat dan cukup gizi.

Sejak tahun 2018-2021, Danone Indonesia telah berhasil menjangkau 4.976 PAUD, 10.318 guru, 125.849 orang tua dan, 131.144 siswa dengan Program Isi Piringku PAUD.

Lebih lanjut, Gebyar Isi Piringku PAUD merupakan acara penutup dari rangkaian program Isi Piringku di tahun 2021.

Termasuk Instagram Live Isi Piringku pada 14 Desember 2021, acara Isi Piringku di Taman Pintar pada 22 Desember 2021, serta Kuliah WhatsApp (Kulwhap) Isi Piringku pada 27 Desember 2021 yang telah diikuti oleh lebih dari 1000 peserta. (*)

Sumber: Press Release
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda

Usia Sampai Gaya Hidup Jadi Faktor Risiko Pneumonia pada Orang Dewasa