Apakah Virtual Tourism akan Menggantikan Traveling Secara Langsung? Ini Jawabannya

Anna Maria Anggita - Sabtu, 25 Desember 2021
Apakah virtual tourism akan menggantikan traveling secara langsung?
Apakah virtual tourism akan menggantikan traveling secara langsung? Leonsbox

Dalam kesempatan yang sama pula, Intan Anggita Pratiwie selaku aktivis lingkungan yang juga pecinta traveling turut buka suara.

Anggita, sapaan akrabnya menjelaskan kalau wisata virtual itu energinya temptation.

"Jadi kaya oh tempting (menggoda) ya, seru ya, oke ya, ada desire (keinginan) untuk tetap pergi ke sana (destinasi wisata)," ujarnya.

Dalam arti lain, Anggita mengungkap kalau wisata virtual itu energi yang didapat tidak sepenuh layaknya datang langsung.

Di sisi lain, penonton wisata virtual itu energinya tidak menyatu dengan masyarakat sekitar.

 

Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Wisata di Puncak Bogor untuk Liburan Nataru

Menurutnya, jika masuk  ke ranah ecotourism, maka wisatawan bisa berkontribusi pada mother earth dan apa yang ada di lokasi wisata, termasuk pada penduduk lokal, di mana hal ini tidak didapat dari virtual tourism.

"Meski demikian si virtual tourism itu meningkatkan melek digital bagi masyarakat itu, jadinya kalau pandemi selesai, mereka bisa menyampaikan visi misinya spreading-nya lebih luas," ujarnya.

Anggita memberi contoh kasus, yakni:

Sebelum masyarakat melek digital, kalau ada yang mengulas lokasi wisata dan itu bad review, maka mereka akan sakit hati.

"Tapi ketika mereka udah melek sosial media mereka udah terbiasa dengan digital, mereka akan biasa-biasa aja, itu menjadi masukkan yang harus ditingkatkan gitu, jadi virtual tourism itu bukan menggantikan tapi melengkapi," tutupnya.

(*)