Mau Berkarier Jadi Penulis Naskah atau Skenario? Ketahui Dulu Bedanya

Arintha Widya - Kamis, 23 Desember 2021
Perbedaan penulis naskah dan penulis skenario
Perbedaan penulis naskah dan penulis skenario Pexels

Parapuan.co - Kawan Puan, seiring dengan berkembangnya industri perfilman di tanah air, profesi sebagai penulis skenario layak menjadi pilihan karier.

Tak jarang, rumah produksi atau sutradara juga mencari penulis skenario untuk film atau serial tertentu.

Semisal Falcon Publishing dan sutradara Joko Anwar, mereka kerap membuka lowongan untuk penulis skenario.

Sayangnya, tak jarang banyak penulis yang masih bingung membedakan naskah dan skenario.

Apakah penulis naskah dan penulis skenario sama dan hanya istilahnya saja yang berbeda?

Ternyata, keduanya adalah jenis profesi yang berbeda dan sebutan pekerjaannya tidak dapat saling menggantikan.

Baca Juga: Tertarik Jadi Content Writer? Kenali Dulu 5 Jenis Content Writing Ini

Maka itu jika ingin terjun ke industri semacam ini, kamu terlebih dulu perlu tahu perbedaan antara penulis naskah dan penulis skenario.

Kira-kira, di mana letak perbedaannya? Simak penjelasannya sebagaimana melansir laman Alex Ross Mentor di bawah ini!

Penulis naskah atau scriptwriter

Istilah penulis naskah digunakan untuk menggambarkan proses menyusun semua konten yang akan digunakan dalam presentasi langsung dan rekaman.

Penulis naskah bisa saja menulis dialog bincang-bincang, teks untuk dibaca presenter acara maupun berita, atau yang lain.

Konten yang ditulis bukan untuk semua orang, tetapi biasanya untuk satu pihak saja seperti pembawa berita atau presenter.

Seorang penulis naskah tidak mempertimbangkan bagaimana tampilan visual presentasi sebagaimana film atau serial televisi.

Ekspresi, situasi, dan bagaimana seorang presenter harus bersikap juga tidak ditentukan atau ditulis dalam naskah.

Penulis naskah cukup menuliskan seseorang harus mengatakan apa saja selama acara dalam urutan kronologis.

Penulis skenario atau screenwriter

Profesi penulis skenario identik dengan penulisan untuk representasi tertulis dari apa yang pada akhirnya menjadi bagian dari media visual.

Alex Ross juga menyebut, yang dikatakan sebagai skenario bukan sebatas pada dialog, tetapi bagaimana visual suatu bentuk presentasi terlihat.

Baca Juga: Content Writing vs Copywriting, Mana yang Tepat untuk Digital Marketing?

Dalam hal ini, skenario lebih mewakili materi tulisan yang bisa diwujudkan dalam bentuk visual, baik serial televisi, film, termasuk adegan teater.

Seorang penulis skenario bertanggung jawab menuliskan apa saja yang mampu membuat adegan terasa hidup.

Mulai dari percakapan para pemain/aktor, tempat atau lingkungan yang jadi lokasi dialog, sampai emosi yang mesti disampaikan kepada penonton.

Singkatnya, penulis skenario perlu punya imajinasi dan kreativitas yang luas untuk menggambarkan suatu adegan dan menghidupkan karakter.

Pekerjaan ini terbilang berat mengingat mereka mesti membuat penonton merasa terhipnotis dengan apa yang ditulis.

 

Penulisan naskah vs penulisan skenario

Lebih lanjut, perbedaan terbesar antara penulisan naskah dan penulisan skenario terletak pada fungsi dari apa yang ditulis.

Sementara naskah membahas apa yang harus dikatakan seseorang, penulisan skenario meliputi banyak hal lain.

Di antaranya, menggambarkan arah panggung, efek suara, pencahayaan, arah panggung, dan sebagainya selain dialog.

Inti dari penulisan skenario adalah untuk menjelaskan semua yang terjadi kepada semua orang yang terlibat dalam produksi film atau serial.

Tak hanya aktor, operator kamera, teknisi suara, editor video, dan sutradara wajib mengetahui isi skenario.

Di situlah letak perbedaan utama antara penulisan naskah dan penulisan skenario.

Kawan Puan siap terjun menjadi salah satunya? Asah kemampuan menulismu, ya.

(*)