Parapuan.co - Ariel Tatum membintangi film terbaru besutan sutradara Garin Nugroho berjudul Sepeda Presiden.
Dalam film bergenre drama-musikal itu, Ariel memerankan karakter Binar.
Kepada Tribunnews, Ariel menceritakan tantangan dalam memerankan Binar.
Baca Juga: Ariel Tatum Mengenang Masa Kecilnya Saat Main di Film Sepeda Presiden
"Menurut aku tantangan karakter aku ini agak murung. Jadi challenge aku gimana caranya kemurungan aku, membuat film ini lebih baik," kata Ariel Tatum dalam acara syukuran film Sepeda Presiden di Jakarta Theater, Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (28/9/2021).
Tak hanya dari segi mimik wajah dan ekspresi saja, Kawan Puan.
Penampilan Ariel pun juga diubah untuk menyesuaikan karakter.
Ia mengubah warna rambutnya yang semula hitam menjadi warna pirang.
"Rambut spesial memang untuk film ini. Pertama kali warnain rambut setelah sekian lama punya rambut yang sehat," ucapnya.
"Aku ingin merasa beda aja, diskusi juga sama mas Garin," tambahnya.
Perubahan warna rambut turut dibenarkan oleh sang sutradara.
Penampilan Ariel diubah agar sesuai dengan perannya sebagai influencer hits.
"Kan influencer masa kini, ya menurut aku, Ariel harus mewarnai rambut warna apa yang lagi hits. Kemudian kita diskusi warna yang ini cocok," jelas Garin Nugroho.
Saat beberapa hari setelah mewarnai rambutnya, Ariel sempat merasa tidak percaya diri.
Baca Juga: Cerita Ariel Tatum Keluar dari Zona Nyaman saat Syuting Film di Papua
"Masih belum terbiasa, baru beberapa hari juga. Tapi dengan berubah rambut ini perlahan aku bisa mendalami karakter ini," ujar Ariel Tatum.
Selain Ariel Tatum, film Sepeda Presiden sendiri dibintangi oleh artis Tanah Air lainnya.
Beberapa nama seperti Sita Nursanti, Joanita Idol, dan Ian William berperan dalam film ini.
Kisah film ini meceritakan tentang pertemanan tiga sekawan anak-anak asli Papua, yakni Edo (Elias Fortunatus Padwa), Saulus (Arnol Aner Asmuruf), dan Uben (Franken Philipus Anthonio Ramandei).
Edo, Saulus, san Uben memiliki keinginan besar untuk bertemu Presiden dengan Youtuber yang lari dari kejenuhan hidupnya di Jakarta ke Papua bernama Binar.
Pertemuan ketiga sekawan dengan Binar muncul peristiwa yang serba kocak, diwarnai petualangan di alam Papua yang indah.
Ketiga sekawan itu mendapat informasi bahwa Presiden akan datang ke Papua.
Mereka pun antusias menyambutnya terlebih presiden tersebut sering membagi sepeda sesuatu yang mereka tidak punyai karena tinggal di Pulau terpencil.(*)
