Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: 5 Cara Menjaga Kesuburan

Putri Mayla - Minggu, 19 Desember 2021
Menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan penting dilakukan, terutama jika sedang merencanakan kehamilan. Kemudian, perhatikan kesuburan.
Menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan penting dilakukan, terutama jika sedang merencanakan kehamilan. Kemudian, perhatikan kesuburan. andrei_r


Parapuan.co - Menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan penting dilakukan, terlebih jika saat ini Kawan Puan sedang merencanakan kehamilan.

Selama pandemi Covid-19, banyak pasangan yang mengubah bahkan menunda rencana kehamilan.

Melansir Parents, sebuah survei yang dilakukan oleh Modern Fertility and SoFi menemukan hampir sepertiga responden mengubah rencana kehamilan karena khawatir Covid-19.

Sebanyak 61% mengatakan mereka merasa khawatir dan cemas mengenai kesuburan dan keluarga berencana karena pandemi.

Hal ini membuat banyak orang frustasi karena menunda rencana kehamilan.

Baca Juga: Pengaruhi Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan, Ini Olahraga untuk Meningkatkan Kesuburan

Selain itu, permasalahan kesehatan seksual dan reproduksi perempuan juga banyak ditemui selama pandemi Covid-19.

Seperti yang dikatakan Natalie Burger, M.D., ahli endokrinologi reproduksi bersertifikat di Texas Fertility Center di Austin, Texas.

"Pandemi telah menciptakan banyak gangguan dalam hidup kita," ujarnya.

Namun, ini merupakan waktu yang penting untuk melakukan apa yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan rencana kehamilan.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk fokus pada kesuburan dan mempersiapkan rencana kehamilan.

Berikut cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesuburan selama pandemi, salah satunya menjaga kesehatan organ reproduksi wanita.

1. Lakukan survei dan referensi

Dalam menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan untuk merencanakan kehamilan, luangkan waktu untuk mengunjungi klinik kesuburan.

Luangkan waktu ini untuk mengumpulkan informasi tentang klinik yang akan dipilih.

Jika tidak memiliki referensi dari teman atau dokter obgyn, sumber online yang terpercaya dapat membantu.

Disarankan untuk mengunjungi klinik/rumah sakit yang sudah berpengalaman menangani fertilitas.

Selanjutnya yakni dengan konsultasi dengan dokter obstetri dan ginekologi konsultan fertilitas dalam menangani kesuburan dan gangguan kehamilan.

Baca Juga: Puan Talks: Dokter Obgyn Bongkar Mitos dan Fakta Seputar Menstuasi

2. Kumpulkan informasi dasar

Beberapa hal yang harus dilakukan untuk kesehatan dan kesuburan dasar yang dapat diperiksa:

- Lakukan tes ovulasi

Siklus menstruasi teratur (antara 21-35 hari) umumnya menunjukkan bahwa perempuan berovulasi secara teratur.

Tetapi, bagi perempuan yang ingin tahu hari ovulasi yang tepat, melakukan tes ovulasi di rumah dapat memberikan jaminan tambahan untuk merencanakan kehamilan, seperti yang diungkapkan oleh Dr. Natalie. 

- Lakukan tes kesuburan

Jika belum membuat janji dengan dokter, kita mungkin ingin mencoba tes kesuburan di rumah yang mengukur lima hormon (Estrogen, Progesteron, Testosteron, Prolaktin, dan Follicle Stimulating Hormone (FSH) yang memengaruhi fungsi ovarium normal.

"Pengujian hormon paling baik dilakukan dalam konteks evaluasi kesuburan yang komprehensif untuk melihat semua faktor yang dapat mempengaruhi kesuburan," catat Dr. Natalie.

"Infertilitas itu rumit dan jawabannya seringkali tidak ditemukan dalam satu tes hormon."

- Periksa vaksinasi

Terdapat vaksin yang setidaknya dapat diberikan satu bulan sebelum hamil.

Vaksinasi yang dilakukan sebelum hamil di antaranya yakni vaksin MMR, HPV, Vaksin Influenza, atau vaksin Covid-19.

Sehingga perlu mengetahui hal ini untuk melacak kesuburan.

- Pelajari riwayat kesehatan keluarga

Perhatikan penyakit atau kanker apa pun yang diturunkan dalam keluarga, masalah kesuburan, atau masalah genetik, karena ini dapat membantu dengan rekomendasi untuk pengujian, saran Dr. Natalie.

Kemudian, jaga kesehatan organ reproduksi wanita untuk melakukan tes kesuburan.

3. Pertimbangkan skrining genetik.

Jika tes genetik disarankan, bicarakan dengan dokter tentang laboratorium yang dapat menangani permasalahan ini.

4. Perhitungkan keuangan dan asuransi

Hubungi penyedia asuransi untuk mempelajari apa yang tercakup dalam rencana dalam hal perawatan prenatal.

Tidak semua paket asuransi dibuat sama dalam hal cakupan bersalin sehingga mengetahui perkiraan biaya di muka akan membantu kita merencanakan anggaran.

Jika ingin melakukan in vitro fertilization (IVF), Kawan Puan sebaiknya mencari tahu terlebih dahulu biaya apa yang akan ditanggung oleh asuransi maupun yang ditanggung secara pribadi.

"Cara terbaik untuk memulai rencana kesehatan sebelum program kehamilan adalah dengan mengonsumsi vitamin prenatal dan fokus pada kesehatan umum," kata
Lynn Westphal, M.D., FACOG, kepala petugas medis Kindbody, kelompok perawatan kesuburan dengan klinik di seluruh AS.

Baca Juga: Pengaruhi Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan, Ini Olahraga untuk Meningkatkan Kesuburan

Lakukan olahraga ringan selama sekitar 30 menit sehari dan makan makanan seimbang dengan banyak serat, buah dan sayuran segar, biji-bijian, serta protein (asupan yang cukup dari yang terakhir telah dikaitkan dengan diet sehat kehamilan) sambil meminimalkan makanan olahan.

"Meditasi dapat membuat kamu merasa damai dan menerima keadaan hidup, seperti krisis COVID-19," saran Jane Frederick, M.D., FACOG, direktur medis HRC Fertility di Orange County, California.

"Fokus pada saat ini. Gunakan aplikasi relaksasi atau perhatian untuk mengurangi kecemasan dan ketegangan serta meningkatkan kualitas tidur."

5. Manfaatkan konsultasi telehealth

Banyak klinik saat ini menawarkan konsultasi dan janji temu virtual.

Selama penilaian awal, kita dapat memeriksa riwayat kesehatan dan membuat rencana pribadi.

Dokter via telehealth dapat mengoptimalkan konsultasi tentang tujuan kita memiliki keluarga dan memutuskan tes apa yang diperlukan.

Selanjutnya, perhatikan selalu kesehatan seksual dan reproduksi perempuan untuk menjaga kesuburan dan merencanakan kehamilan.

(*)

Sumber: Parents
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara