Ada 6 Tipe Emosi Dasar Manusia, Kenali Ini Setiap Perbedaannya

Anna Maria Anggita - Kamis, 16 Desember 2021
6 tipe emosi dasar manusia
6 tipe emosi dasar manusia Marta Shershen

Parapuan.co - Ada berbagai jenis emosi dasar yang memengaruhi cara hidup dan bagaimana seseorang berinteraksi dengan individu lainnya.

Dilansir dari Very Well Mind, pada tahun 1970-an, psikolog Paul Eckman mengidentifikasi enam emosi dasar yang menurutnya dialami secara universal di semua budaya manusia.

Adapun emosi dasar yang diidentifikasi oleh Paul Eckman, yakni kebahagiaan, kesedihan, jijik, ketakutan, kejutan, dan kemarahan.

Baca Juga: Belajar dari Kasus NWR, Psikolog Ungkap Cara Orang Tua Seharusnya Merespons: Sisi Manusiawi Lebih Penting daripada Citra Diri

Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai tipe emosi dasar manusia, simak ya!

1. Kebahagiaan

Dari semua jenis emosi yang ada, kebahagiaan menjadi jenis emosi yang paling diperjuangkan orang.

Kebahagiaan sering didefinisikan sebagai keadaan emosional yang menyenangkan yang ditandai dengan perasaan puas, gembira, puas, dan sejahtera.

Jenis emosi ini terkadang diungkapkan melalui:

  • Ekspresi wajah, seperti tersenyum
  • Bahasa tubuh, seperti sikap santai
  • Nada suara, cara berbicara yang ceria dan menyenangkan.

2. Kesedihan

Kesedihan adalah jenis emosi lain yang sering didefinisikan sebagai keadaan emosional yang ditandai dengan perasaan kecewa, sedih, putus asa, tidak tertarik, dan suasana hati yang buruk.

Seperti emosi lainnya, kesedihan adalah sesuatu yang dialami semua orang dari waktu ke waktu.

Dalam beberapa kasus, orang dapat mengalami periode kesedihan yang berkepanjangan dan parah yang dapat berubah menjadi depresi.

Kesedihan sendiri dapat diekspresikan dalam beberapa cara, antara lain:

  • Menangis
  • Suasana hati yang buruk
  • Kelesuan
  • Menarik diri dari orang lain

Harus dipahami bahwa tingkat keparahan kesedihan dapat bervariasi tergantung pada akar penyebabnya, dan bagaimana orang mengatasi perasaan tersebut.

3. Ketakutan

Ketakutan adalah emosi kuat yang juga dapat memainkan peran penting dalam kelangsungan hidup.

Ketika seseorang menghadapi semacam bahaya dan mengalami ketakutan, maka individu tersebut akan mengalami merespons melawan seperti berlari.

Di saat ketakutan, otot-otot menjadi tegang, detak jantung dan pernapasan jadi meningkat.

Tak hanya itu saja, pikiran pun menjadi lebih waspada, tubuh pun sudah mempersiapkan diri untuk lari dari bahaya atau berdiri dan melawan. 

Ekspresi dari jenis emosi ini dapat mencakup:

  • Ekspresi wajah, seperti melebarkan mata dan menarik dagu ke belakang.
  • Bahasa tubuh, upaya untuk bersembunyi atau kutu dari ancaman.
  • Reaksi fisiologis, seperti napas cepat dan detak jantung.

Baca Juga: Apa yang Harus Kita Lakukan saat Ada Teman Depresi? Ini Kata Psikolog

4. Jijik

Merasa jijik adalah emosi dasar lain yang dijelaskan oleh Paul Eckman.

Rasa jijik dapat ditampilkan dalam beberapa cara termasuk:

  • Bahasa tubuh, berpaling dari objek yang menjijikkan.
  • Reaksi fisik, seperti muntah atau muntah-muntah,
  • Ekspresi wajah, seperti mengernyitkan hidung dan melengkungkan bibir atas.

Biasanya rasa jijik ini berasal dari beberapa hal, antara lain rasa, penglihatan, atau penciuman yang tidak enak.

Misalnya jika ada orang mencium atau mencicipi makanan yang sudah tidak enak, ia akan merasa jijik dengan memunculkan reaksi yang khas.

5. Kemarahan

Kemarahan bisa menjadi emosi yang sangat kuat yang ditandai dengan perasaan permusuhan, agitasi, frustrasi, dan antagonisme terhadap orang lain.

Seperti rasa takut, kemarahan dapat berperan dalam respons tubuh melawan atau lari.

Ketika ancaman menimbulkan perasaan marah, seseorang mungkin cenderung untuk menangkis bahaya dan melindungi diri sendiri.

Emosi kemarahan sering ditampilkan melalui:

  • Ekspresi wajah, seperti cemberut atau melotot.
  • Bahasa tubuh, seperti mengambil sikap tegas atau berpaling.
  • Nada suara, seperti berbicara kasar atau berteriak.
  • Respon fisiologis, seperti berkeringat atau memerah.
  • Perilaku agresif, seperti memukul, menendang, atau melempar benda.

Sayangnya kemarahan ini sering dianggap sebagai emosi negatif, padahal tak selalu seperti itu, terkadang kemarahan ini menjadi hal yang baik.

Kemarahan bisa membantu memperjelas kebutuhan seseorang dalam suatu hubungan, juga dapat memotivasi orang untuk mengambil tindakan serta menemukan solusi untuk hal-hal yang mengganggu.

Baca Juga: Menghadapi Masa Depan Tanpa Khawatir, Semudah Lakukan 3 Hal Ini

6. Terkejut

Emosi terkejut ini biasanya cukup singkat dan ditandai dengan respons kejutan fisiologis setelah sesuatu yang tidak terduga.

Jenis emosi ini bisa positif, negatif, atau netral.

Kejutan yang tidak menyenangkan, misalnya, mungkin melibatkan seseorang yang melompat dari balik pohon dan menakut-nakutimu saat kamu berjalan ke mobil di malam hari.

Contoh kejutan yang menyenangkan adalah tiba di rumah dan menemukan bahwa teman-teman terdekatmu telah berkumpul untuk merayakan ulang tahun.

Emosi terkejut sering ditandai dengan:

  • Ekspresi wajah, seperti mengangkat alis, melebarkan mata, dan membuka mulut.
  • Respon fisik, seperti melompat ke belakang.
  • Reaksi verbal, seperti berteriak, menjerit, atau terengah-engah.

Bukan hanya itu saja, orang yang terkejut juga bisa merespons dengan cara melawan atau lari.

Sebab di saat terkejut, orang mungkin mengalami ledakan adrenalin yang membantu mempersiapkan tubuh untuk melawan atau melarikan diri.

Nah, dari keenam tipe emosi dasar di atas, emosi mana yang kamu rasakan hari ini?

(*)

Sumber: Very Well Mind
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati

Benarkah Tertawa Baik untuk Menjaga Kesehatan Mental? Ini Penjelasannya