Belajar dari Kasus NWR, Psikolog Ungkap Cara Orang Tua Seharusnya Merespons: Sisi Manusiawi Lebih Penting daripada Citra Diri

Anna Maria Anggita - Selasa, 14 Desember 2021
Berkaca dari kasus NWR, psikolog ungkap bahwa sisi manusiawi lebih penting dari citra diri. (Gambar hanya ilustrasi)
Berkaca dari kasus NWR, psikolog ungkap bahwa sisi manusiawi lebih penting dari citra diri. (Gambar hanya ilustrasi) airdone

Menurutnya pengertian dari suatu keluarga itu adalah membentuk ikatan bahagia dan sejahtera.

"Jadi dari situ saja yang namanya keluarga baik keluarga inti maupun keluarga besar, harus membuat bahagia dan sejahtera dong, gitu kan," ungkapnya.

Oriza memaparkan, di mana sejatinya yang disebut dalam suatu keluarga itu menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing anggota keluarganya.

"Menerima kelebihan dan kekurangan bilamana suatu anggota ada yang mengalami kesusahan, harusnya dibantu," ungkapnya.

Selaku psikolog, Oriza menambahkan bahwa apa yang dialami oleh NWR itu musibah.

Baca Juga: Mengenal Alexithymia, Penyebab dan Gejala Kesulitan Mengungkapkan Emosi

Kemudian, kehamilan tersebut menjadi suatu hal yang dilematis dalam suatu keluarga, karena ada yang dinamakan dengan nama baik (citra diri).

Namun, dalam kasus yang dialami oleh NWR, yang mengalami kehamilan di luar nikah dan depresi, Oriza menyatakan bahwa sisi manusiawi harus dikedepankan.

"Dalam konteks seperti ini kita harus membiasakan dan memberi pengertian kepada masyarakat bahwa sisi manusiawi kita mau tidak mau harus dikedepankan, melebihi atau dibandingkan citra diri atau konsep diri atau ego," tegasnya.

Oriza berpesan bahwa sejatinya sisi kemanusiaan itu tidak akan pernah salah kalau kita menangkan dan justru akan mendatangkan kebaikan-kebaikan.

   

Sumber: Tribunnews.com,Wawancara
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda