Apa Itu Color Blocking, Tren Permainan Warna yang Disukai hingga Kini

Dian Fitriani N - Sabtu, 11 Desember 2021
Tren color blocking.
Tren color blocking. Dok. Daniela Gregis, Valentino, & Issey Miyake

Parapuan.co - Bicara soal tren fashion memang tak pernah ada habisnya, salah satunya color blocking.

Melansir dari Byrdiecolor blocking merupakan tren berbusana yang menggabungkan dua sampai tiga warna dalam satu outfit.

Umumnya, kombinasi fashion-nya didominasi oleh warna cerah. Misalnya seperti merah, orange atau hijau.

Lantas, seperti apa sejarah color blocking sehingga tren ini begitu disukai?

Baca Juga: Apa Itu Pink Fuchsia? Warna yang Diprediksi jadi Tren Fashion Tahun 2022

Yves Saint Laurent atau YSL diketahui sebagai brand fashion pertama yang memulai debut tren color blocking, tepatnya di tahun 60-an. 

YSL berkolaborasi dengan seniman Piet Mondrian, menciptakan sack dress, sekaligus menjadi iconic saat fashion show Fall/Winter di tahun 1965.

Koleksi iconic sack dress Yves Saint Laurent
Koleksi iconic sack dress Yves Saint Laurent Dok. Yves Saint Laurent

Kemudian desainer Christopher John Rogers dan Brandon Maxwell turut ikut andil memomulerkan tren busana dengan desain color blocking.

Dari tangan keduanya lah kombinasi warna cerah mulai diminati, istilah color blocking pun mulai digandrungi para perempuan pada masa itu.

Tak sampai di situ, inovasi turut dilakukan oleh desainer kulit hitam Stephen Burrow yang turut mengkombinasikan rancangan outfit buatannya dengan warna cerah.

 

 

Koleksi color blocking rancangan Stephen
Koleksi color blocking rancangan Stephen Dok. Borruw's colection

Ia terinspirasi dengan gaya disko yang penuh warna cerah, yang kemudian ia terapkan dalam rancangannya di tahun 70-an.

Menurutnya, tren color blocking dimaknai sebagai kebebasan dalam berkreativitas.

"Color blocking merupakan kebebasan, gunakan bahan leather atau jersey agar penampilanmu lebih nyaman," tutur Stephen Burrow.

"Saya senang memadukan dengan warna hitam karena akan memberikan kesan elegan bagi client saya," tambahnya.

Baca Juga: Simple dan Modis, Begini 5 Cara Menerapkan Minimalist Fashion bagi Pemula

Karya-karya Stephen Burrow dalam permainan color blocking menjadi jalan pembuka untuk sejumlah rumah mode lainnya mengikuti jejak itu.

Rumah mode seperti Prada, Gucci hingga Balenciaga turut bereksplorasi dalam permainan warna cerah yang seru.  

Tren ini terus berlangsung hingga kini, dimana desainer-desainer yang muda lebih muda seperti Prabal Gurung dan Christopher John Rogers ikut meneruskan gaya ini.

Bahkan baru-baru ini, Jeremy Scott kembali menerapkan color blocking pada koleksi Moschino Pre-Fall 2022.

Gaya ini memberikan kesan fun dan quirky yang seru, sesuai ciri khas koleksi Moschino.

Moschino Pre-Fall 2022.
Moschino Pre-Fall 2022. Dok. MOSCHINO

 

 

Mengutip dari Fashion Gone Rogueada beberapa faktor penyebab kepopuleran color blocking, salah satunya membuat penampilan lebih statement.

Tren color blocking yang terinspirasi dari budaya pop adalah gaya yang tidak pernah ketinggalan zaman dan selalu bisa dipakai siang atau malam.

Kemudian, pengaplikasian tren ini juga sangat mudah, sehingga bisa dikombinasikan dengan berbagai fashion item pendukung lainnya.

Lebih dari itu, gaya color blocking juga cocok dikenakan oleh perempuan dengan berbagai jenis bentuk tubuh.

Inilah mengapa banyak perempuan menyukai color blocking, sebab dapat merepresentasikan ekspresi dalam berbusana. 

Nah, setelah mengetahui sejarah tren fashion ini, apakah kamu tertarik mencobanya? (*)

Baca Juga: Prediksi Tren Fashion 2022, Kenyamanan Jadi Kunci Utama

Sumber: Byrdie,Fashion Gone Rogue
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri

3 Tips Mix and Match Outfit untuk Nonton Konser NCT Dream di Jakarta