5 Cara Mengatasi Burnout di Tempat Kerja, Wanita Karir Perlu Coba

Putri Mayla - Kamis, 9 Desember 2021
Cara mengatasi burnout di tempat kerja untuk wanita karir.
Cara mengatasi burnout di tempat kerja untuk wanita karir. Cecilie_Arcurs/iStockphoto

Parapuan.co - Bekerja di masa pandemi Covid-19 menjadi tantangan tersendiri bagi wanita karir, terutama menjelang akhir tahun yang dapat memicu burnout.

Seperti diketahui, burnout merupakan kelelahan secara fisik maupun mental karena pekerjaan.

Kondisi ini memiliki dampak yang menyebabkan frustasi dalam menyelesaikan pekerjaan.

Parahnya, jika hasil kinerja tidak sesuai ekspektasi, hal ini dapat berdampak negatif pada diri dan berujung pada hal-hal yang tidak diinginkan lainnya.

Seperti diberitakan Kompas, berikut cara mengatasi burnout di tempat kerja, terutama menjelang akhir tahun.

Baca Juga: Burnout Pengaruhi Produktivitas Wanita Karir, Ini Cara Mengatasinya

1. Memahami pengaruh negatif burnout

Wanita karir perlu memahami pengaruh negatif burnout yang dapat terjadi.

Salah satu cara mengatasi burnout yakni dengan memahami pengaruh negatifnya pada diri, terutama kinerja, jelas Prita Yulia Maharani, MPsi, psikolog dari aplikasi konseling online Riliv. 

Maka itu, Kawan Puan dapat memberikan usulan kepada manajer atau HRD tentang cara mengatur stres dan perasaan letih saat bekerja, misalnya melalui lokakarya untuk menyampaikan saran pada manajer dan HRD.

Pasalnya, program yang satu ini dinilai memberikan wawasan kepada karyawan untuk mengatasi burnout.

Selanjutnya, berikut cara yang dapat dilakukan perempuan karier mengatasi burnout saat bekerja.

 

2. Membicarakan jam kerja

Wanita karir dapat memerhatikan ulang jam kerja di kantor.

Jika Kawan Puan masuk kerja pukul 8 pagi, tetapi masih belum diizinkan pulang pukul 9 malam, maka bicarakan kepada atasan.

Atasan juga wajib memberi tahu kita apabila ada penyesuaian yang mungkin menyebabkan burnout.

Hal ini mengingat bahwa produktivitas internal perusahaan dapat menurun akibat dampak dari burnout yang mengganggu ketahanan kerja.

Oleh karena itu, Kawan Puan perlu memerhatikan mengenai jam kerja, ya.

Baca Juga: Wanita Karir Mengalami Stres, Ini 4 Cara Mengatasinya agar Tetap Produktif

3. Memperbaiki budaya kerja

Cara mengatasi burnout yang selanjutnya adalah dengan memperbaiki budaya kerja supaya lebih baik dapat mencegah burnout.

Pasalnya, budaya kerja perusahaan yang transparan, atasan yang selalu mengapresiasi usaha kita, dan memperhatikan work life balance akan lebih meningkatkan kesejahteraan pekerja.

Hal tersebut juga dapat mengurangi keinginan kita untuk resign di tengah masa sulit seperti ini.

Nah, Kawan Puan dapat memerhatikan budaya kerja yang ada di tempat kerja saat ini.

Selain itu, sbagai perempuan karier, Kawan Puan perlu memerhatikan budaya kerja tersebut apakah dapat diperbaiki atau tidak.

4. Mencari program kesehatan mental

Kawan Puan dapat mencari program kesehatan mental yang tersedia di kantor.

Lakukan diskusi bersama atasan untuk menyampaikan kritik dan saran terhadap beban kerja karena stres berat bisa menjadi masalah kesehatan mental.

Pada umumnya, beberapa perusahaan mengadakan program kesehatan mental lewat partnership dengan berbagai macam layanan.

Mulai dari asesmen kesehatan mental, dan self help content.

Kemudian, konseling kepada psikolog berpengalaman, dan profesional yang dapat diperoleh hanya dalam satu akses.

Baca Juga: Bisa Mengembangkan Karier, Ini 6 Cara Tingkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dalam Bekerja

5. Mengikuti pertemuan evaluasi

Kawan Puan, mengikuti pertemuan untuk evaluasi bersama atasan dan rekan kerja lainnya bisa menjadi salah satu cara mengatasi burnout.

Dalam evaluasi ini Kawan Puan dapat saling berinteraksi untuk membenahi masalah pekerjaan seperti waktu dan sistem kerja.

Saran atau masukan Kawan Puan bisa sangat penting terhadap tempat kerja.

Selain itu, hal ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi, dan Kawan Puan bisa merasa lebih dihargai.

Nah, ini dia cara yang dapat dilakukan oleh wanita karir dalam mengatasi burnout di tempat kerja. Semoga membantu!

(*)

Sumber: kompas
Penulis:
Editor: Arintya