Ariel Tatum Mengenang Masa Kecilnya Saat Main di Film Sepeda Presiden

Firdhayanti - Selasa, 7 Desember 2021
Ariel Tatum.
Ariel Tatum. Instagram @arieltatum

Parapuan.co - Aktris Ariel Tatum bagikan pengalamannya saat syuting film Sepeda Presiden besutan sutradara Garin Nugroho. 

Menjadi bagian dari film tersebut, Ariel merasa sangat beruntung. 

Pasalnya, Ariel dapat mengingat kenangan masa kecilnya saat bermain drama musikal. 

Baca Juga: Cerita Ariel Tatum Keluar dari Zona Nyaman saat Syuting Film di Papua

 

"Jadi pas syuting Sepeda Presiden ini banyak rasa yang related, karena di film ini juga berakting, bernyanyi, dan menari ya. Jadi kayak balik lagi kayak waktu masih kecil," kata Ariel saat ditemui Kompas.com di Jakarta Selatan, Senin (6/12/2021).

Garin memberi Ariel kebebasan untuk melakukan improvisasi. 

Hal ini membuat syuting berjalan menyenangkan. 

Ariel pun melakukan improvisasi dalam berakting, bernyanyi, dan menari. 

Menariknya, improvisasi yang dilakukan membuat tiap adegan menjadi lebih bervariasi. 

"Kebetulan kita semua pemain dikasih keleluasaan untuk berimprovisasi jadi kita enggak pernah stuck, jadi pas adegan nyanyi kita berbeda terus," imbuhnya.

Dalam film Sepeda Presiden, Ariel juga turut mengisi soundtracknya lho, Kawan Puan. 

Ariel mengisi tiga lagu yang menjadi soundtrack. 

Adapun ketiga lagu tersebut adalah Risau, Kunang Kunang, dan Bunga Anggrek. 

Lagu Risau sendiri merupakan karya  Bona Pascal & Garin Nugroho. 

Baca Juga: Cerita Ariel Tatum Berat Menjalankan Syuting Film Sepeda Presiden, Apa Alasannya?

 

Sutradara tersebut mengungkapkan perasaan risau yang mungkin dialami semua orang dalam hidupnya, sebelum akhirnya memilih sebuah jalan hidup yang baru.

 

Selain itu lagu soundtrack utama yang berjudul Sepeda Presiden dibawakan oleh The Papua Kids, yang terdiri dari Arnold Asmuruf, Franken Ramandei, dan Elias Pandawa.

Mengusung film drama musikal, Sepeda Presiden merupakan film keluarga yang mengajak penontonnya untuk bernyanyi dan bergembira. 

Terdapat 15 lagu dalam tradisi papua, pop kreatif, dan rap. 

Film ini mengangkat tentang kecintaan terhadap dunia anak, musik, dan budaya Indonesia yang merepresentasi dari kisah mimpi dan harapan anak-anak Indonesia. 

Filmnya sendiri mengisahkan tiga anak Papua untuk mendapat sepeda dari presiden dan bertemu Binar yang sedang menyepi dari 'riuhnya' media sosial.

Pertemuan tiga sekawan & Binar menjadi perualangan yang seru, lucu, hingga haru. 

Tak luput juga keindahan pesona alam tanah Papua yang ditawarkan di film ini.(*)

 

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh