Oligomenorea, Masalah Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan dengan Siklus Haid Panjang

Ratu Monita - Senin, 29 November 2021
Masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, oligomenorea.
Masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, oligomenorea. Oleksandra Troian

Melansir dari laman GridHealth, dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr Gorga I.V.W. Udjung, Sp. OG dari RSIA Bunda Jakarta menjelaskan perihal siklus menstruasi yang terlalu panjang.

Menurutnya, masalah menstruasi adalah gangguan pada pola atau siklus haid. Masalah menstruasi termasuk masalah kesehatan seksual dan reproduksi yang tidak boleh diabaikan. 

Salah satu masalah yang berkaitan dengan siklus haid adalah oligomenorea

Oligomenorea adalah suatu kondisi yang menyebabkan seorang perempuan mengalami menstruasi yang tidak teratur.

“Jadi, kita tahu siklus haid normal itu rata-rata 21-35 hari dengan paling banyak 28 hari. Kalau oligomenorea ini, siklus haidnya itu jarang. Siklus haidnya lebih dari 35 hari biasanya,” kata dokter Gorga.

Baca Juga: Stres dan Anxiety Pengaruhi Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan

 

 

Dengan kata lain, haid yang seharusnya terjadi setiap bulan, justru tidak dialami oleh perempuan yang mengidap oligomenorea.

“Tidak setiap bulan dia mendapatkan haid. Jadi mungkin dia 40 hari atau 50 hari sekali baru haid,” jelas dokter Gorga.

Lebih lanjut lagi, Dokter Gorga pun menyampaikan hal yang menjadi penyebab terjadinya seseorang mengalami oligomenorea.

Menurutnya, penyebab masalah menstruasi oligomenorea ini beragam, misalnya saja gangguan kesehatan seperti PCOS dan penyakit tiroid.

“ Kita harus melihat penyebabnya. Biasanya terjadi karena gangguan PCOS. Ditambah lagi dia ada gangguan tiroid, misalnya hormon tiroidnya rendah,” ujarnya.