Aeshnina Azzahra, Pelajar 14 Tahun Asal Gresik yang Berpidato di Plastic Health Summit 2021

Ardela Nabila - Minggu, 28 November 2021
Aeshnina Azzahra, pelajar asal Gresik yang merupakan seorang pegiat lingkungan.
Aeshnina Azzahra, pelajar asal Gresik yang merupakan seorang pegiat lingkungan. Instagram @aeshnina

Awal mula ketertarikannya dengan isu lingkungan

Awal mula perempuan yang saat ini sedang mengikuti Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2021 (COP26 Glalow) itu tertarik akan isu lingkungan adalah karena kondisi lingkungan sekitarnya.

“Saya tertarik untuk mengampanyekan sampah impor karena saya sebagai anak muda Indonesia tidak terima jika tempat tinggal saya dijadikan tempat sampah,” ujar Nina, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (27/11/2021).

“Apalagi untuk negara maju yang memiliki fasilitas yang lebih layak daripada Indonesia,” lanjutnya.

Gadis berusia 14 tahun itu mengatakan, pabrik kertas di Indonesia menerima impor kertas dari negara maju untuk kemudian didaur ulang.

Akan tetapi, hal yang ia sayangkan, negara maju justru menyelundupkan sampah plastik dalam sampah kertasnya.

Baca Juga: Sosok Fientje Suebu, Perempuan Papua Pertama yang Menjadi Dubes Indonesia

Akibatnya, ketika pabrik kertas mengambil sampah kertasnya, sisa sampah plastiknya akan dibuang ke desa yang terletak di sekitar pabrik tersebut.

Salah satu desa yang disebutkan oleh Nina adalah Desa Bangun, desa terbesar yang kerap menerima sampah plastik dalam jumlah terbesar se-Jawa Timur.

“Karena banyak dari penduduk desa adalah petani, sambil menunggu panen mereka bekerja untuk memilah sampah plastik impornya,” kata Nina.

Dalam proses daur ulang sampah tersebut, masalah lingkungan yang berdampak pada manusia dan hewan pun kerap terjadi, seperti gas beracun dan gas rumah kaca dari hasil pembakaran sampah yang tidak laku.

Hal tersebut membuat gadis yang saat ini masih duduk di bangku SMP itu geram dan tidak terima.