Film Kadet 1947: Kendali akan Mimpi adalah Senjata di Medan Perang

Alessandra Langit - Jumat, 26 November 2021
Review film Kadet 1947, tayang di bioskop 25 November
Review film Kadet 1947, tayang di bioskop 25 November Temata Studios

Parapuan.co - Kawan Puan, film Kadet 1947 besutan Rahabi Mandra dan Aldo Swastia tayang di bioskop mulai 25 November 2021.

PARAPUAN berkesempatan untuk menyaksikan film yang bertemakan sejarah dan perjuangan Indonesia pasca kemerdekaan ini.

Kadet 1947 dari peristiwa misi serangan udara pertama Angkatan Udara Republik Indonesia.

Serangan tersebut dilakukan oleh para kadet (calon penerbang Angkatan Udara) di markas pertahanan Belanda di Semarang, Salatiga, dan Ambarawa pada 29 Juli 1947.

Film ini bertabur bintang muda yakni Bisma Karisma sebagai Sigit, Kevin Julio sebagai Mul, Omara Esteghlal sebagai Har, Marthino Lio sebagai Adji.

Baca Juga: Sinopsis Film Kadet 1947 yang Bakal Tayang di Bioskop Mulai 25 November

Selain itu ada Wafda Saifan sebagai Tardjo, Fajar Nugra sebagai Kapoet, Chicco Kurniawan sebagai Dul.

Film ini berhasil mengenalkan peristiwa besar bangsa Indonesia yang tidak tertulis di buku sejarah di bangku sekolah.

Menariknya, film ini tidak hanya menawarkan kisah perjuangan tumpah darah, namun juga kisah pendewasaan (coming of age) yang dialami oleh para kadet.

Gejolak perjuangan tidak hanya nyata di medan perang, para kadet juga merasakannya di hati dan pikiran mereka.

Menjadi pelajar yang masih muda, para kadet mengalami krisis keyakinan terhadap mimpi yang mereka kejar untuk menjadi penerbang.

Di tengah situasi politik Indonesia dan Belanda yang memanas, para kadet seakan tidak berdaya untuk mengambil keputusan dan ikut serta dalam memperjuangkan bangsa.

Semua dikarenakan status mereka yang masih pelajar dan jam terbang mereka yang tidak sebanyak para senior.

Namun pada dasarnya, tekad tidak pernah mendustai mimpi.

Perlahan semangat dan keinginan yang besar untuk benar-benar merdeka dapat melampaui batas usia dan status untuk meraih mimpi mereka.

PARAPUAN menemukan bahwa film ini tak hanya bicara soal sejarah, namun juga mampu mengangkat kompleksitas dewasa muda dalam menggapai mimpi.

Baca Juga: Penuh Perjuangan, Ini Peristiwa Sejarah yang jadi Latar Film Kadet 1947

Sebagai sekelompok pelajar yang berada di peralihan masa remaja menuju kedewasaan, ada keegoisan, idealisme, dan rasa ingin tahu yang menggebu-gebu.

Kedewasaan para kadet seakan diuji dengan cara mereka memegang kendali akan hal tersebut dalam sebuah tim.

Tidak seperti film heroik yang hanya menyajikan para pejuang dengan gambaran hitam-putih, karakter kadet dalam film ini penuh dengan warna.

Warna-warna tersebut menjadikan mereka dekat dengan penonton, yang juga punya kompleksitas dan medan perangnya sendiri.

Awalnya, PARAPUAN khawatir film ini hanya menawarkan sifat heroik yang menjunjung maskulinitas.

Ternyata, kerapuhan dari para kadet yang adalah sekelompok laki-laki pun disampaikan dengan sederhana dan menyentuh.

Para kadet pun tidak digambarkan sebagai sosok yang kuat dan gagah, serta tidak mengagungkan stigma bahwa pahlawan atau karakter heroik harus macho.

Penonton dapat mengenal para kadet sebagai sekumpulan anak muda yang masih bertumbuh dan punya mimpi besar.

Representasi perempuan dalam film ini pun bukan menjadi fokus utama, namun tidak mengurangi kekuatan karakter Asih (Givina Lukita).

Walaupun menjadi satu-satunya karakter perempuan di film ini, Asih adalah pemimpin dalam penyelamatan masyarakat di sekitar pesisir yang habis diserang Belanda.

Baca Juga: Sambut Penayangan Perdana, Film KADET 1947 Gelar Pameran Kreatif Dalam Negeri

Asih mampu memegang kendali atas sebuah keputusan, termasuk berkata tidak saat ia merasa hubungannya dengan Sigit (Bisma Karisma) tidak akan berjalan.

Secara keseluruhan, Kadet 1947 mampu menghadirkan kisah perjuangan yang menawarkan sisi kerapuhan manusia.

Sangat dekat dan hangat dengan penonton, karakter-karakter dalam film ini penuh kompleksitas nyata sebagai anak muda.

Mimpi adalah amunisi terkuat para kadet di medan perang.

Mimpi untuk menjadi penerbang, mimpi untuk merdeka, mimpi untuk pulang ke Lapangan Terbang Maguwo dengan selamat setelah menyelesaikan misi.

Kawan Puan dapat merasakan bangkitnya nasionalisme setelah mengenal kisah para kadet dalam film ini.

Baca Juga: Angkat Beragam Konflik, Ini 5 Film Indonesia yang Kisahkan Perempuan di Daerah

Tak hanya itu, pengetahuanmu akan sejarah Indonesia akan bertambah lewat latar sejarah yang ada di film Kadet 1947.

Kawan Puan kini dapat menyaksikan Kadet 1947 di bioskop seluruh Indonesia.

(*)

Penulis:
Editor: Linda Fitria