Persiapan Sekolah Tatap Muka: 5 Cara Meningkatkan Ikatan Ibu dan Anak Perempuan

Putri Mayla - Rabu, 24 November 2021
Persiapan sekolah tatap muka: Begini cara meningkatkan ikatan ibu dan anak perempuan agar lebih dekat.
Persiapan sekolah tatap muka: Begini cara meningkatkan ikatan ibu dan anak perempuan agar lebih dekat. Freepik

 

 

Parapuan.co - Persiapan sekolah tatap muka dapat menjadi momen meningkatkan hubungan antara ibu dan anak.

Seperti yang kita ketahui, pandemi yang tak menentu ini membuat banyak orang tua dan anak cemas menghadapinya.

Sementara itu, hubungan ibu dan anak perempuan merupakan hubungan yang memiliki tantangan tersendiri untuk dijalani.

Mulai dari bagaimana saat kecil anak bergantung pada ibu, saat remaja dan beranjak dewasa mulai berbeda pendapat, hingga saat anak perempuan memiliki anak saat dewasa.

Bagi ibu, mungkin meningkatkan hubungan dengan anak perempuan dapat membuatnya merasakan pengalaman emosi tersendiri.

Baca Juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka, Ini Cara Tingkatkan Kemampuan Perhatian Anak

Namun, ibu dan anak perempuan dapat meningkatkan ikatan lebih dekat dengan cara berikut, seperti dilansir dari lamna Psychcentral.

1. Berpikiran terbuka

Saat persiapan sekolah tatap muka atau hari-hari biasanya, berpikiran terbuka perlu menjadi karakter yang bisa dikembangkan oleh ibu.

Didengar dan diterima merupakan salah satu kebutuhan terbesar kita dalam hubungan, kata Kate Fish, terapis pernikahan dan keluarga berlisensi dan pemilik Graceful Therapy di Oswego, Illinois.

Ketika anak perempuan mau terbuka dan berbagi, cobalah untuk tidak menghakimi sebanyak mungkin.

"Ketika anak perempuan kamu terbuka dan berbagi, berpikiran terbuka dan tidak menghakimi sebanyak mungkin. Ajukan pertanyaan dan biarkan dia menceritakan tentang pengalamannya, walau jika kamu sudah tahu jawabannya," kata Kate.

Cara ini bisa juga dilakukan ibu dan anak saat persiapan pembelajaran langsung di sekolah.

 

2. Dukung dia

Sesering mungkin dukung dan berpihaklah padanya, terutama saat persiapan sekolah tatap muka.

Misalnya, saat ia ingin membantu meringankan pekerjaan rumah atau menyiapkan peralatan sekolahnya.

Selain itu, dukung mimpi-mimpinya dan hal positif yang dia lakukan.

Jadilah seorang ibu yang selalu mendukung anak-anaknya, selama itu dalam hal kebaikan.

Selanjutnya, seorang ibu dapat berupaya membesarkan hati anak saat sedang bersedih atas pengalaman buruk mereka.

Baca Juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka, Ini Vaksin yang Diperlukan Anak 4-11 Tahun

 

3. Berlatih mendengarkan reflektif

Mendengarkan reflektif melibatkan perhatian khusus pada konten dan perasaan yang diungkapkan anak ketika dia berbicara.

Ini tentang membiarkan orang lain tahu bahwa mereka dipahami.

"Tunjukkan padanya bahwa kamu mendengarkan dan menyesuaikan diri dengan merefleksikan kembali apa yang dia katakan saat dia berbicara," kata Kate.

Walau terlihat mudah, mendengar bisa menjadi hal yang sulit untuk dilakukan.

Maka itu, mendengar merupakan keterampilan yang harus terus dilatih, terutama mendengarkan anak saat persiapan pembelajaran langsung di sekolah.

4. Biarkan dia mengajarimu

Sementara peran seorang ibu bisa menjadi tentang membimbing dan mengajar.

Menurut Kate, saat anak menjadi dewasa, penting untuk memungkinkan dia juga berbagi pengetahuan denganmu.

"Bersikaplah terbuka untuk mempelajari hal-hal baru dari anak perempuan kamu sebagai cara untuk mengingatkannya bahwa kamu berada dalam hubungan dua arah dan bukan hanya untuk membentuknya," katanya.

Dengan cara ini dia dapat merasa didukung atas pengetahuan baru yang ia dapatkan.

Buatlah dia antusias terhadap hal-hal baru yang ia pelajari.

Baca Juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka: 3 Manfaat Mendampingi Anak Belajar

5. Beri dia ruang

Beri dia ruang untuk sendiri, dan tetap beri mereka kepercayaan.

Misalnya dengan mengajarkan mandiri, atau memberi mereka ruang untuk memproses emosi dan perasaan yang mereka rasakan.

Menurut Kate, Jika kamu tidak pernah menghabiskan waktu terpisah, kamu mungkin tidak bisa menghargai waktu bersama.

Sesuaikan hal ini dengan usia anak dan fase pertumbuhan mereka.

Mengambil jeda beberapa hari atau minggu untuk bertemu atau berbicara satu sama lain dapat membantu kamu terhubung kembali menjadi lebih baik.

Hal ini bisa diterapkan saat persiapan pembelajaran langsung di sekolah.

(*)

Sumber: Psych Central
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh